- Luangkan waktu untuk olahraga sekitar 30 menit sampai maksimal 60 menit.
- Jangan lupa untuk berolahraga secara konsisten dan rutin.
- Lakukan olahraga kardiovaskular dengan intensitas ringan seperti berjalan kaki dan bersepeda. Selain itu kita juga bisa melakukan aktivitas latihan otot yang sederhana. Hal ini bisa membantu membakar kalori, meningkatkan stamina, meregangkan otot-otot, meningkatkan fleksibilitas dan detoksifikasi.
- Jangan melakukan olahraga dengan intensitas tinggi seperti lari jarak jauh, angkat beban dan olahraga berat lainya karena dapat menyebabkan cedera sendi atau otot. Bahkan hal tersebut juga bisa menyebabkan komplikasi seperti tekanan darah rendah, hipoglikemia dan pusing.
- Perbanyak asupan cairan saat berbuka dan sahur. Minumlah air kelapa untuk meningkatkan elektrolit di tubuh, dan mengoptimalkan fungsi jantung, serta saraf otot.
- Perhatikan asupan nutrisi dan porsi makanan yang akan dikonsumsi untuk berbuka dan sahur. Terlebih hindari mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan dan santan agar olahraga yang dilakukan berhasil.
- Jangan lanjutkan olahraga jika merasa lemas, pusing atau sakit meskipun sudah menurunkan intensitas latihan.
- Cukupi waktu tidur selama Ramadhan, pasalnya waktu tidur yang kurang akan mempengaruhi kinerja tubuh.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul "Kapankah Waktu Terbaik untuk Berolahraga di Bulan Puasa?"
(*)