Ia pun menegaskan bahwa Komisi IX sepakat untuk mendukung penelitian Vaksin Nusantara.
Adapun surat penghentian sementara penelitian terhadap Vaksin Nusantara beredar melalui unggahan akun Twitter ahli epidemiologi Pandu Riono, @drpriono1, Senin (22/3/2021).
Dalam unggahannya, Pandu tidak menulis keterangan apa pun.
Ia hanya mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan isi surat tersebut.
"Dengan ini kami sampaikan bahwa sebagai site research mohon izin untuk menghentikan sementara penelitian ini. Oleh karena kelengkapan dan persiapan persyaratan yang harus dipenuhi dalam penelitian vaksin dendritik belum mendapatkan izin PPUK fase II dari BPOM," dikutip dari isi surat yang ditandatangani oleh Plt Direktur Utama RSUP Dr Kariadi, Dodik Tugasworo Pramukarso.
Seperti yang diwartakan Tribunnews.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyayangkan uji pra klinis vaksin Nusantara tidak dilakukan pada hewan seperti vaksin lainnya.
Disebutkan bahwa tim peneliti menolak permintaan BPOM untuk melakukan uji klinis pada hewan dengan alasan teknologi sel dendritik sudah sering digunakan pada terapi kanker.
Juru bicara program vaksinasi Covid-19 BPOM Lucia Rizka Andalusia akhirnya memberi perizinan dengan syarat penelitian pertama hanya dilakukan kepada tiga subjek saja.
(*)