Disebutkan 'Orang Lebih Mudah Tertular Covid-19 Setelah Divaksinasi', Kemenkes Bantah Kabar yang Beredar

Selasa, 23 Maret 2021 | 19:00
Pixabay.com

Ilustrasi virus corona

GridHype.ID -Untuk mengakhiri penyebaran pandemi virus corona, pemerintah tengah berupaya untuk memberikan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Saat ini, pelaksanaan vaksin Covid-19 di Indonesia masuk pada tahap kedua.

Sasaran penerima vaksin Covid-19 tahap kedua ini yaitu petugas pelayanan publik dan para lanjut usia (lansia diatas 60 tahun).

Di tengah gencar-gencarnya program vaksinasi Covid-19, muncul kabar yangmeresahkan warga.

Baca Juga: Usai Ibunya Terpapar Virus Corona, Dinda Hauw dan Rey Mbayang Juga Dinyatakan Positif Covid-19

Pasalnya, kabar tersebut menyebut bahwa orang jadi lebih mudah terpapar Covid-19 setelah menerima vaksin.

Mendengar kabar tersebut, pihak Kementerian Kesehatan akhirnya angkat bicara.

Kemenkes membantah informasi yang menyebutkan bahwa seseorang justru lebih rentan tertular Covid-19 setelah disuntik vaksin karena antibodinya belum terbentuk sempurna.

"Itu tidak benar," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/3/2021).

Baca Juga: Tolak Job Syuting Selama Hamil Demi Kurangi Aktivitas, Dinda Hauw Dinyatakan Positif Covid-19 saat Usia Kandungannya Memasuki 6 Bulan

Nadia mengatakan, vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan sudah dipastikan keamanannya dan dapat membangun sistem kekebalan tubuh sehingga menimbulkan antibodi.

"Jadi dipastikan tidak menjadi sakit," ujar dia.

Namun, Nadia mengatakan, meski seseorang sudah disuntik vaksin Covid-19, masih bisa tertular virus corona.

Ia juga mengatakan, ada kemungkinan seseorang sudah tertular virus corona saat menjalani penyuntikan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Imbau Masyarakat Tidak Unggah Sertifikat di Sosmed, 3 Hal Ini Jadi Alasan Tak Semua Orang Layak Terima Vaksinasi Covid-19

"Selalu kita ingatkan vaksin tidak mencegah kita tertular, tetapi vaksin mencegah kita jatuh sakit," ucap dia.

Nadia juga membantah informasi yang menyebutkan bahwa antibodi akan terbentuk sempurna dalam kurun waktu dua minggu setelah disuntik vaksin dosis kedua.

Nadia menekankan, antibodi akan terbentuk sempurna setelah 28 hari atau empat minggu penyuntikan vaksin dosis kedua.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 tidak lengah dalam penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Mengapa Wanita Cenderung Alami Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Lebih Kuat Dibanding Laku-laki? Ternyata Begini Penjelasan Menurut Ahli

"Jadi semasa pandemi sebelum dan sesudah di vaksin harus tetap patuh prokes," ucap dia.

Sementara itu, informasi yang beredar menyebut seseorang setelah divaksin Covid-19 jadi mudah tertular Covid-19 karena antibodi belum terbentuk sempurna beredar di grup WhatsApp.

"Bagi bp/ibu yg udah vaksin ke 1/ pertama: spy tidak banyak aktifitasnya yg berat2..lbh bnyk istirahat..dan jangan pergi kemana2 dulu..krn kl sudah vaksin justru lbh gampang terinfeksi virus.. imunitas tubuh belum terbentuk sempurna..Ini ada bbrp lansia di Sby yg kena covid stlh di vaksin. gak mau istirahat.. krn merasa sudah aman lalu keluyuran keluar..Ada bbrp lansia di Sby yg sudah vaksin kena covid.. Antibodi terbentuk sempurna 2 minggu setelah vaksin ke 2," demikian bunyi petikan informasi tersebut.

Baca Juga: Perlukah Mematuhi Prokotol Kesehatan Jika Sudah Menerima Vaksin Covid-19? Berikut Jawabannya

Melansir Tribunnews.com yang dikutip dari worldometers.info, berikut ini update data Covid-19 di seluruh dunia hingga Selasa, 23 Maret 2021 pukul 07.00 WIB.

Update terakhir, tercatat sudah ada 124.276.438 kasus Covid-19 di seluruh dunia.

Sebanyak 100.242.788 antaranya telah sembuh sedangkan 2.734.776 lainnya meninggal dunia.

Kasus aktif di seluruh dunia tercatat 21.298.874.

Baca Juga: Usai MUI Keluarkan Fatwa Boleh Gunakan Vaksin yang Mengandung Tripsin Babi, AstraZeneca Justru Bantah Penawar Covid-19 Produksinya Gunakan Bahan dari Binatang Haram

Negara dengan jumlah kasus terbanyak ditempati oleh Amerika Serikat dengan total 30.571.893 kasus.

Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-20 dengan total kasus 1.465.928 orang terinfeksi virus corona.

Lalu, total kasus yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 ada 39.711.

Kemudian yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 1.297.967 orang.

Sedangkan, yang masih dalam perawatan ada 128.250 pasien.

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya