Virus masih bisa masuk ke dalam tubuh untuk menginfeksi atau membuat penerima vaksin menjadi orang tanpa gejala (OTG).
Menurut pemberitaan The Guardian, Jumat (12/3/2021), virus bisa masuk ke dalam saluran pernapasan karena di saluran inilah antibodi tidak begitu banyak dihasilkan oleh tubuh.
Profesor imunologi di Cornell University Avery August mengungkapkan bahwa virus SARS-Cov-2 masih mungkin untuk hidup di saluran pernapasan meski sistem imun telah melindungi tubuh secara menyeluruh dari potensi virus ini.
Alhasil, meski virus yang masuk ke dalam tubuh akan diserang oleh antibodi, ada kemungkinan virus tertinggal di rongga hidung dan cukup potensial untuk menginfeksi orang lain.
Jika tidak patuh mengenakan masker, saat penerima vaksin bernapas atau bersin droplet dapat terlontar.
Apabila droplet mengandung virus, maka saat itu juga ia dapat menginfeksi orang lain tanpa disadari.
Alasan itulah yang membuat seseorang harus tetap menggunakan masker dan menjaga jarak meski telah mendapatkan vaksin.
Vaksin bukan obat
Seperti telah dijelaskan diatas, vaksin diberikan agar tubuh mampu mendeteksi ciri-ciri dan cara menangani virus SARS-Cov-2.