Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mutasi Virus Corona Varian N439K Sudah Masuk Indonesia Sejak November 2020, Provinsi Kepulauan Riau Beri Kabar Bahagia, Catat Sudah Tiga Kabupaten Nol Kasus Covid-19

Dwi Purworahayu - Selasa, 16 Maret 2021 | 21:00
Insentif tenaga kesehatan batal dipangkas
Kompas.com

Insentif tenaga kesehatan batal dipangkas

GridHype.ID - Belum lama ini, pemerintah mengkonfirmasi masuknya mutasi virus corona varian B.1.1.7.

Virus corona varian baru asal Inggris ini disebut-sebut lebih mudah menular dan berbahaya.

Namun, rupanya varian lain yang juga berasal dari Inggris yaitu N439K sudah masuk di Indonesi.

Melansir dari kompas.com, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya mutasi virus corona yang ditemukan di Inggris dan sudah masuk di Indonesia, yaitu N439K.

Baca Juga: Masih Terus Bertambah Setiap Harinya, Inilah 10 Negara dengan Jumlah Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, Mana Saja?

"Belum lama ini pemerintah mengumumkan varian B.1.1.7 dan di dunia telah terdapat varian baru lagi yang berkembang ditemukan di lnggris yakni N439K," kata Daeng dalam keterangan tertulis pada Rabu (10/3/2021).

Daeng mengatakan, varian virus corona N439K sudah ditemukan di 30 negara dan lebih 'pintar' dari virus corona yang ada sebelumnya.

"Varian N439K ini yang sudah lebih di 30 negara, ternyata lebih smart dari varian sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat, dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," ujarnya.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Inilah Sederet Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Kamu Lakukan Pasca Terima Vaksinasi Covid-19, Apa Saja?

Prof dr Amin Soebandrio PhD selaku Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute menyampaikan, bahwa varian baru virus corona N439K sudah memasuki Indonesia sejak tahun 2020 lalu.

"Bukan baru sekali (varian N439K ini), tapi sudah ditemukan, sudah ada sejak November 2020 lalu," kata Amin kepada Kompas.com, Sabtu (13/3/2021).

Dijelaskan Prof Amin bahwa varian N439K ini terdeteksi oleh para peneliti Indonesia saat melakukan genome sequencing atau pengurutan genom virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Sejauh yang diketahui, kata Prof Amin, varian baru N439K ini tidak menyebabkan keparahan atau gejala yang serius bagi pasien yang terinfeksi.

Tetapi, diakuinya bahwa varian yang satu ini memang memiliki kecenderungan lebih mudah menular dan bisa lolos dari antibodi yang terbentuk secara alami setelah terinfeksi, maupun antibodi campuran berupa vaksin.

"Tapi kita belum ada datanya, apakah di lapangan (populasi masyarakat) sudah banyak yang terinfeksi varian ini (N439K)," ucap dia.

Baca Juga: Padahal Baru Tiba di Indonesia, Vaksin AstraZeneca Bermasalah di Negara Eropa Lantaran Kasus Pembekuan Darah, Satgas Penanganan Covid-19 Angkat Bicara

Di satu sisi, kabar bahagia datang dari Provinsi Kepulauan Riau yang menyatakan tiga kabupaten sudah nol kasus covid-19.

Mengutip dari antaranews.com, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat tiga kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau nol kasus COVID-19, setelah satu pasien di Natuna dinyatakan sembuh.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tengku Said Arif Fadillah, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan dua pekan lalu Kabupaten Kepulauan Anambas dan Lingga nol kasus COVID-19 yang disusulhari ini tercatat tidak ada lagi kasus aktif COVID-19 di Natuna.

Baca Juga: Dapat Cegah Covid-19, Vaksin Novavax 96% Efektif Lawan Virus Corona Asli dan 86% untuk Varian Inggris dalam Uji Coba Tahap Akhir

Sedangkan di Karimun tinggal dua kasus aktif, di Tanjungpinang sebanyak 49 orang, Bintan 13 orang, dan Batam 83 orang.

"Tujuh kabupaten dan kota ditetapkan sebagai zona kuning atau risiko penularan yang rendah," ujarnya.

Arif yang juga Sekda Kepri itu menjelaskan jumlah kasus aktif COVID-19 di wilayah itu dalam dua bulan terakhir turun drastis.

Saat ini, kasus aktif di Kepri tinggal 147 orang.

Jumlah pasien COVID-19 di Kepri hari ini bertambah empat orang, sehingga total jumlahnya sejak pandemi pada awal Maret 2020 sampai sekarang menjadi 8.875 orang.

Baca Juga: Setelah B.1.1.7 Terdeteksi di Indonesia, Kini Muncul Varian Baru Covid-19 yang Disebut Kebal Vaksin Bernama N439K

Meski begitu, Arif tetap mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kami imbau masyarakat untuk tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas untuk mencegah penularan COVID-19," tuturnya.

(*)

Source :Kompas.com antaranews.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x