Sejauh yang diketahui, kata Prof Amin, varian baru N439K ini tidak menyebabkan keparahan atau gejala yang serius bagi pasien yang terinfeksi.
Tetapi, diakuinya bahwa varian yang satu ini memang memiliki kecenderungan lebih mudah menular dan bisa lolos dari antibodi yang terbentuk secara alami setelah terinfeksi, maupun antibodi campuran berupa vaksin.
"Tapi kita belum ada datanya, apakah di lapangan (populasi masyarakat) sudah banyak yang terinfeksi varian ini (N439K)," ucap dia.
Di satu sisi, kabar bahagia datang dari Provinsi Kepulauan Riau yang menyatakan tiga kabupaten sudah nol kasus covid-19.
Mengutip dari antaranews.com, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat tiga kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau nol kasus COVID-19, setelah satu pasien di Natuna dinyatakan sembuh.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tengku Said Arif Fadillah, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan dua pekan lalu Kabupaten Kepulauan Anambas dan Lingga nol kasus COVID-19 yang disusulhari ini tercatat tidak ada lagi kasus aktif COVID-19 di Natuna.
Sedangkan di Karimun tinggal dua kasus aktif, di Tanjungpinang sebanyak 49 orang, Bintan 13 orang, dan Batam 83 orang.
"Tujuh kabupaten dan kota ditetapkan sebagai zona kuning atau risiko penularan yang rendah," ujarnya.
Arif yang juga Sekda Kepri itu menjelaskan jumlah kasus aktif COVID-19 di wilayah itu dalam dua bulan terakhir turun drastis.
Saat ini, kasus aktif di Kepri tinggal 147 orang.