Follow Us

Mengejutkan, Survei Indikator Sebut 41 Persen Masyarakat Indonesia Tak Mau Divaksin Covid-19, Begini Rinciannya

Helna Estalansa - Selasa, 23 Februari 2021 | 20:15
Vaksinasi vaksin virus corona (Covid-19).
Freepik

Vaksinasi vaksin virus corona (Covid-19).

“Meskipun survei dilakukan setelah Presiden sendiri langsung menjadi apa orang pertama yang untuk dipaksain itu masih banyak yang tidak bersedia.

Totalnya itu 41 persen orang yang kurang bersedia atau sangat tidak bersedia,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis secara virtual hasil survei Indikator: ‘Siapa Enggan Divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi Covid-19,’ Minggu (21/2/2021).

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Vaksin Covid-19 yang Ada di Dunia Ternyata Jadi Rebutan 215 Negara, Jokowi: Semuanya Pengen Dapat...

Total dari 41 persen tersebut memiliki rincian sebagai berikut:

  • 39,1 persen orang kurang bersedia, dan
  • 8,9 persen orang tidak bersedia.
Kemudian, disebutkan pula bahwa efek dari Presiden Jokowi divaksin pertama hanya mempengaruhi 2 persen orang saja.

Baca Juga: Ternyata 75 Persen Vaksin Covid-19 di Dunia Telah Diborong oleh 10 Negara, Sekjen PBB: Sangat Tidak Merata dan Tidak Adil

Pasalnya, berdasarakan hasil survei Indikator pada Desember lalu, orang tidak bersedia divaksin menyentuh angka 43 persen.

“Efek dari Presiden Jokowi divaksin pertama ada. Tetapi efeknya hanya dua persen yang menurunkan masyarakat yang awalnya tidak bersedia menjadi bersedia untuk divaksin,” terangnya.

Menurutnya, persenan orang yang tidak bersedia disuntik vaksin ini masih cukup besar.

Baca Juga: Minta Pemerintah Segera Hentikan Kucuran Dana untuk Vaksin Nusantara, Para Ahli Sebutkan Dua Alasan Ini

Berdasarkan hasil survei orang yang bersedia divaksin hanya menyentuh angka 45 persen, dengan rincian:

  • 15,8 persen sangat bersedia divaksin, dan
  • 39,1 persen cukup bersedia untuk disuntikkan vaksin terhadap dirinya.
Dan 4,2 persen masyarakat tidak mau menjawab.

Source : Kompas.com, tribunnews.com

Editor : Helna Estalansa

Baca Lainnya

Latest