Follow Us

Mantan Menkes Terawan Kembangkan Vaksin Covid-19 Baru dan Klaim Aman Untuk Semua Golongan, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Sebut Vaksin Nusantara Tak Punya Data Ilmiah yang Mendukung

Dwi Purworahayu - Senin, 22 Februari 2021 | 05:45
Mantan Menkes Terawan Klaim Vaksin Rintisannya Aman Untuk Semua Golongan, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Sebut Vaksin Nusantara Tak Punya Data Ilmiah yang Mendukung
Reuters

Mantan Menkes Terawan Klaim Vaksin Rintisannya Aman Untuk Semua Golongan, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Sebut Vaksin Nusantara Tak Punya Data Ilmiah yang Mendukung

Namun, ada beberapa catatan yang diberikan.

Pertama, Zubairi belum melihat adanya keterbukaan data terkait Vaksin Nusantara.

Sebab, sampai saat ini ia belum menemukan publikasi data di jurnal ilmiah terkait vaksin tersebut, meski akan memasuki uji klinis tahap 2.

Baca Juga: Jadi Barang Wajib untuk Cegah Penularan Covid-19, Ternyata Limbah Masker Berpotensi Tularkan Virus

"Kalau ada penelitian-penelitian baru, saya mendukung dan tertarik banget. Namun sebagai dokter, kita harus bicaranya terbuka mengenai data ilmiahnya," kata Zubairi kepada Kompas.com pada Jumat (19/2/2021).

"Sel dendritik ini kan sejak beberapa tahun lalu sudah dipikirkan untuk mengatasi kanker. Namun mengatasi penyakit infeksi saya baru denger sekarang. Jadi ini memang hal yang menarik," sambungnya.

Bahkan menurutnya, Indonesia nanti akan dianggap sebagai perintis vaksin berbasis dendritik jika benar-benar berhasil.

Baca Juga: Menunggu Giliran Divaksin Sambil Jalani Prokes, Gisella Anastasia: Masih Fokus dengan yang Lain

Kedua, Zubairi melihat Vaksin Nasional sangat sulit untuk digunakan di masa darurat seperti saat ini.

Pasalnya, proses vaksinasi dari pengambilan darah hingga bisa disuntikkan kembali membutuhkan waktu berhari-hari.

"Tentu tidak mudah, sulit sekali. Padahal target pemerintah 800.000 per hari. Namun jika seandainya berhasil, ya welcome saja, tidak usah untuk ratusan ribu," jelas dia.

"Yang penting adalah terbukti aman dan efektif yang menurut saya saat ini belum cukup data," lanjutnya.

Source : Kompas.com, Tribunnews.com

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest