GridHype.ID - Sebuah berita menggegerkan terjadi di apartemen Kalibata City.
Ditemukan mayat dari Rinaldi Harley Wismanu (32), Manajer HRD korban pembunuhan dan mutilasi di apartemen Kalibata City, Jakarta.
Korban sendiri ternyata sudah beristri.
Istri Rinaldi Harley Wismanu adalah seorang pramugari asal Jepang.
Hal ini beralasan karena pria asal Jalan Nologaten, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta itu cukup lama tinggal di Jepang untuk melanjutkan kuliah S2 dan S3 di Tokyo University of Foreign Studies.
Baca Juga: Nyeleneh! Cabut Gigi Sambil Main Hoverboard, Dokter Ini Diganjar Hukuman Penjara 12 Tahun
Sosok istri Rinaldi ini diungkapkan Hutabarat, pamannya saat diwawancara wartawan Tribun Jogja (grup surya.co.id), Jumat (18/9/2020).
Menurut Hutabarat, Rinaldi menikahi pramugari itu setelah menjabat sebagai manajer HRD perusahaan Jepang.
Dijelaskan Hutabarat, selepas menempuh pendidikan sekolah menengah atas (SMA), Rinaldy diketahui terdaftar sebagai mahasiswa Sastra Jepang, UGM.
Minatnya terhadap dunia sastra dan budaya Jepang menurut Hutabarat telah terlihat sejak kecil.
Banyak mainan dan ikhwal yang identik dengan budaya Jepang menjadi koleksinya.
Termasuk pedang samurai yang dijadikan penghias dinding di kamar rumahnya di Nologaten.
"Dia penyuka budaya Jepang makanya dulu dia kuliah mengambil jurusan sastra Jepang," ujarnya.
Keinginannya untuk lebih mengenal budaya Jepang akhirnya tersampaikan setelah Rinaldy menerima beasiswa pendidikan S2 di Kota Tokyo Jepang.
Ia kuliah di Tokyo University of Foreign Studies.
Dari situ dia kemudian melanjutkan perjalanan hidupnya ke sebuah perusahaan Jepang yang berbasis di Jakarta yakni PT Jaya Obayashi.
Kondisi pernikahannya
Soal bagaimana kehidupan rumah tangga Rinaldy dengan istri Jepangnya itu, Hutabarat mengaku tidak tahu persis.
"Status dengan istri yang di Jepang istri sah. Saya kurang tahu pasti sekarang bagaimana. Perempuannya pramugari di Jepang. Belum ada info mau ke sini. Tapi dulu pernah ke sini tidur di sini juga," ucap Hutabarat.
Hutabarat terakhir kali bertemu dengan Rinaldy pada Desember 2019 lalu.
Baca Juga: Kapolrestabes Bandung Imbau Agar Warga di Luar Tak Datang ke Kota Bandung, Ada Apa?
"Kalau pulang ke Sleman dia cuman sebentar, paling dua sampai tiga hari. Biasanya kalau dia pulang ke sini, jalan-jalan sekeluarga besar untuk makan-makan," katanya.
Janji Umrohkan Orangtua
Sebelum meninggal, Rinaldi Harley Wismanu sempat berjanji akan memberangkatkan umroh orangtuanya.
Hal itu diungkapkan keponakan Rinaldi, Aden Putera Ihlasul Amal saat ditemui Tribunjogja.com di rumah duka di Jalan Nologaten, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta, Kamis (17/9/2020).
Dijelaskan Aden, pihak keluarga terduga korban mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan terakhir berkomunikasi dengan Rinaldy Harley Wismanu pada Rabu (9/9/2020).
Kala itu sang ibu bernama Sulistyani masih sempat berkomunikasi dengan putranya siang hari.
Bahkan, Rinaldi memiliki keinginan agar ibu dan bapaknya segera berangkat umroh.
Tak disangka, obrolan tersebut justru menjadi obrolan terakhir Rinaldi dengan keluarga karena Rabu malamnya pihak keluarga sudah tidak dapat menghubungi.
Baca Juga: Enggak Perlu Keluar Duit dan Perawatan Ribet! Bongkar Rahasia Kulit Bersih dan Mulus
"Terakhir itu hari Rabu masih komunikasi. Om Rinaldi bilang, pokoknya ibu harus segera umroh biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu," kata Aden menirukan percakapan Rinaldi dengan ibunya.
Seusai percakapan tersebut, pihak keluarga mulai putus komunikasi.
Semua keluarga besar pun merasa khawatir.
"Karena om Rinaldi ini anak pertama. Baik sekali kepada adik-adiknya dan keponakan. Kalau keponakan paling dekat dengan saya. Ya kami mulai khawatir semenjak itu kok hp-nya tidak bisa dihubungi," katanya.
Selang tiga hari, tepatnya pada Sabtu (12/9/2020) pihak keluarga mendapat kabar Rinaldi dinyatakan hilang.
"Saya dapat kabar dari kakak saya di Jakarta. Om Rinaldi beberapa hari tidak kembali ke kamarnya, itu sejak kami sekeluarga putus komunikasi," imbuh Aden.
Sebagai orang terdekat almarhum, Aden sangat merasa kehilangan.
Saat diwawancara beberapa saat air matanya menetes.
Ada satu hal yang sulit ia lupakan.
Sejak menetap di Jakarta, ia selalu rutin dua bulan sekali bermain ke apartemen Rinaldi.
"Paling suka main game, dan nonton film," kenangnya.
Kebiasaan voting untuk menentukan jenis film yang ingin ditonton pun sepertinya sudah tidak bisa lagi diulang oleh Aden bersama almarhum.
"Selama ini ya saya sering main ke apartemennya. Hampir dua bulan sekali saya pasti ke sana. Paling suka om itu nonton film. Kami selalu voting untuk menentukan film yang ingin ditonton. Kebetulan ada adik-adiknya juga di sana," kata Aden.
Menurut Aden, Rinaldi menetap di Jakarta sudah hampir dua tahun.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu 5 Penyakit yang Mudah Menyerang Miss V , Jangan Sampai Diabaikan ya
Sebelumnya ia sempat menyelesaikan study S2 di Jepang.
Setelah itu, Rinaldi bekerja di perusahaan kontraktor Jepang yang membuka cabang di Indonesia.
"Di Jakarta hampir dua tahun. Karena apartemennya dulu kan di Tamansari Sudirman, dan sekarang pindah di Semanggi ini," pungkasnya.
Ditemukan Tewas di Lantai 16 Apartemen
Seperti diketahui, jasad Rinaldi yang sudah termutilasi disimpan di sebuah kamar di lantai 16 Apartemen Kalibata City, Rabu (16/9/2020)
Terungkap pembunuh Rinaldi adalah Laeli Atik Supriyatin dan pacarnya, Djumadil Al Fajri.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menuturkan, kasus pembunuhan berawal dari pelaku Laeli yang berkenalan dengan korban.
Baca Juga: Bukan Corona, China Hadapi Ancaman Wabah dari Kebocoran Pabrik Vaksin Hewan, 3000 Orang Terinfeksi
Keduanya berkenalan di aplikasi kencan Tinder, dan melanjutkan komunikasi via Whatsapp.
Rupanya perkenalan Laeli dan korban merupakan jebakan yang telah direncanakan kedua pelaku.
Korban dan Laeli bersepakat untuk bertemu di salah satu apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat pada tanggal 7 September 2020.
Kamar tersebut disewa selama tiga hari, yakni dari tanggal 7 hingga 9 September 2020.
Pada tanggal 9 September, ternyata pelaku Fajri sudah lebih dulu masuk dan bersembunyi di kamar mandi.
Ketika korban dan Laeli sedang berhubungan intim, Fajri keluar dari tempat persembunyiannya.
Pelaku Fajri memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu bata sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Jangan Lagi Makan Alpukat Dicampur Susu dan Gula, Bisa Merusak Kandungan Baik ini Pada Buah Alpukat
Fajri juga melakukan tujuh tusukan kepada RHW hingga korban meninggal dunia.
Setelah tewas, korban dimutilasi menggunakan gergaji dan golok.
Jenazah korban dimutilasi menjadi 11 bagian dan dimasukkan ke dalam koper dan tas ransel.
"Jenazah korban dimutilasi menjadi 11 bagian, kemudian dibungkus tas kresek dan dimasukkan ke koper dan tas ransel," kata Nana.
Potongan tubuh korban yang dibungkus plastik kresek dan dimasukkan ke koper dibawa ke Apartemen Kalibata City, Sabtu (12/9/2020).
Baca Juga: Tips Memasak Mie Instan Agar Kandungan MSGnya Berkurang, Aman Untuk Dikonsumsi
Baru pada Rabu (16/9/2020), mayat korban kemudian ditemukan di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kedua pelaku pun telah ditangkap di Perumahan Permata Cimanggis, Klaster Jamrud, Tapos, Kota Depok di hari yang sama dengan penemuan jasad korban.
Motif kedua pelaku melakukan pembunuhan yakni untuk menguasai harta korban.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Riwayat Perjalan Hidup Rinaldy Korban Pembunuhan di Apartemen Kalibata City