Setiba di Lampoh U Darussalam, tidak ada satu orang-pun, kami berempat kemudian terpencar dan besok janji bertemu lagi.
Sekitar pukul 24.00 WIB, saya bertemu dengan Muhammad yang sedang memperbaiki sepeda motor di kawasan Tanjong Selamat.
Sepeda motor tidak ada minyak lagi dan sudah diisi dengan minyak tanah.
Saya bertanya pada Muhammad, Kak Zawiyah bagaimana.
Saat itu ia terdiam dan langsung menangis dan menceritakan satupun belum tahu bagaimana keadaannya.
Saya bertanya kembali, Abdurrahman (abang kandung Muhammad) dimana.
Ia menjawab ada ketemu sebentar, Yusmawati (adik ipar saya) dan adiknya Husna Rahmi dimana.
Muhammad mengarahkan saya ke masjid kampus ada ratusan orang berkumpul di mesjid tersebut.
“Di Kahju tidak bisa lewat dan rusak parah, rumah hancur dan tidak bisa kita lewati sama sekali,” kata Muhammad.
Saya mencari kertas dan menulis nama-nama mereka untuk diumumkan di mesjid tersebut.
Sekitar pukul 01.00 WIB, sedikit lega, Yusmawati (saat ini KTU Ruhul Islam Anak Bangsa) dan adiknya berada di mesjid.