Gridhype.id- Setiap 26 Desember, Muhammad Idris (36) warga Peureulak Aceh Timur dan keluarganya selalu menyempatkan berkunjung ke Kajhu, Baitussalam Aceh Besar untuk berdoa bersama.
Namun kunjungan kali ini pada tahun 2019 tidak ditemani ibunya Ainsyah (84) karena dalam keadaan sakit.
“Kali ini saya bersama istri saja ke Kahju, abang sempat ikut tidak,” tanyanya kepada Yusmandin Idris yang juga wartawan Serambinews.com (Serambi Indonesia), Rabu (25/12/2019).
Baca Juga: Jangan Dilihat Lebih dari 2 Menit, Berikut 6 Tips Melihat Gerhana Matahari Cincin
Kunjungan setiap 26 Desember selain berdoa di pertapakan rumah juga mengenang musibah 15 tahun lalu.
Musibah yang merenggut nyawa kakaknya Zawiyah Idris (guru MTsN Model Banda Aceh) , suami Zawiyah Amiruddin Idrus (karyawan Serambi) dan adik kandung Naslimah serta tiga keponakannya dan mertua dari Zawiah.
Mereka waktu itu menempati satu rumah BTN di Kompleks Kajhu, Baitussalam, Aceh Besar.
Muhammad Idris menuturkan, saat musibah terjadi, Zawiyah dan keluarganya tinggal di Kahju, Kecamatan Baitusallam.
Ada satu kisah yang masih diingatnya pada malam tsunami atau sebelum musibah terjadi.
Baca Juga: Pernah Mimpi Sedang Berselingkuh, Ternyata Ada Makna Berbeda Dibalik Mimpi Tersebut Loh!
Waktu itu kakaknya (Zawiyah) mengatakan kepada Muhammad, nanti usai haji adek (Muhammad) tinggal di rumah saja, kami sekeluarga akan pulang semua karena kami sudah sediakan satu ekor lembu untuk Qurban menyambut lebaran haji.
Muhammad mengaku diam dan mengganguk saja.