Meski kebanyakan serat dalam apel tidak larut, apel juga mengandung serat larut, yang sebagian besar berupa serat makanan yang disebut pektin.
Di dalam usus, pektin dengan cepat difermentasi oleh bakteri untuk membentuk asam lemak rantai pendek, yang dapat menarik air ke dalam usus besar, melunakkan tinja, dan mengurangi waktu transit usus.
Satu studi terhadap 80 orang dengan konstipasi menemukan bahwa pektin mempercepat pergerakan feses melalui usus, memperbaiki gejala sembelit, dan meningkatkan jumlah bakteri baik di usus.
2. Pir
Pir adalah buah yang juga kaya serat, dengan sekitar 5,5 gram serat dalam buah pir berukuran sedang (sekitar 178 gram).
Di samping manfaat serat, pir sangat tinggi fruktosa dan sorbitol.
Fruktosa adalah sejenis gula yang biasanya diserap dengan buruk oleh tubuh.
Ini berarti bahwa beberapa di antaranya berakhir di usus besar sehingga ia menarik air melalui osmosis dan merangsang proses bab.
Pir juga mengandung gula sorbitol. Seperti fruktosa, sorbitol tidak diserap dengan baik oleh tubuh dan bertindak sebagai pencahar alami dengan membawa air ke dalam usus.
3. Kiwi
Satu buah kiwi (sekitar 75 gram) mengandung sekitar 2,3 gram serat. Dalam sebuah penelitian, 19 orang dewasa sehat mengonsumsi suplemen yang berasal dari kiwi selama 28 hari.
Penelitian menemukan hal itu menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah bab setiap hari.