Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sejarah Hari Guru Nasional 25 November, Perjuangan Panjang Menempuh Huru-Hara Penjajahan Bangsa Asing di Tanah Air

Puspita Rahayu - Jumat, 25 November 2022 | 06:30
Sejarah Hari Guru Nasional
Tribun Jogja

Sejarah Hari Guru Nasional

Gridhype.id-Hari Guru Nasionaldiperingati pada 25 November setiap tahunnya.

PeringatanHari Guru Nasionaltidak lain menjadi salah satu hal yang penting untuk mengingat jasa-jasa guru dalam mendidik siswa.

Dibalik peringatanHari Guru Nasional25 November, ternyata ada sejarah panjang yang luar biasa.

Hari Guru Nasionalberawal dari sebuah organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda pada 1912.

Organisasi tersebut dulunya dikenal dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) dan bersifat unitaristik dengan anggota Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.

Anggota PGHB terdiri atas orang-orang dengan latar pendidikan yang berbeda-beda.

Mereka pada umumnyabertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua yang menggunakan bahasa pengantarnya bahasa daerah ditambah bahasa Melayu.

Selain itu, berkembang juga organisasi guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB).

Dilansir darikompas.com,beberapa organisasi yang bercorak keagamaan kebangsaan juga terbentuk, yaitu:

  • Christelijke Onderwijs Vereneging (COV)
  • Katolieke Onderwijsbond (KOB)
  • Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM)
Baca Juga: Sejarah Hari Guru Sedunia, Diperingati pada 5 Oktober Setiap Tahunnya

  • Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama
Perjuangan guru tidak hanya berfokus pada nasib serta kesamaan hak dan posisi dengan Belanda.

Mereka jugaterlibat dalam perjuangan nasional yang mengusahakan kemerdekaan.

Seiring berjalannya waktu, oraginisasi guru dengan latar belakang yang berbeda-beda lntas melebur menjadi satu organisasi yang dikenal dengan Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada tahun 1932.

Penggunaan nama Indonesia saat itu cukup mengejutkan bagi pihak Belanda yang secara tidak langsung mencerminkan semangat kemerdekaan.

Perjuangan PGI bukan lagi sekadar nasib guru, melainkan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan.

Sayangnya, pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sehingga sekolah ditutup.

Hal tersebut lantas membuat Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Hingga akhirnya pada 23-25 November 1945, tepat 100 hari setelah kemerdekaan, berlangsunglah Kongres Guru Indonesia di Surakarta.

Melalui kongres Guru Indonesia, segala perbedaan antara organisasi guru yang didasarkan perbedaan tamatan di lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, aliran politik, agama, dan suku sepakat dihapuskan.

Sejak kongres Guru Indonesia (kongres ke-1 PGRI), semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu dalam satu wadah PGRI.

Karena jasa dan perjuangan yang telah dilakukan oleh para guru di Tanah Air, maka Pemerintah RI melalui Kepres No 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal berdirinya PGRI sebagai Hari Guru Nasional.

Keppres itu juga dimantapkan di UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menetapkan tanggal 25 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Guru Nasional, yang kerap diperingati bersamaan dengan ulang tahun PGRI.

Baca Juga: Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Cek Hasil Administrasi PPPK Guru 2022

(*)

Source :Kompas.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x