Gridhype.id-Tragedi Itaewonhingga saat ini masih menjadi perhatian masyarakat dunia lantaran menewaskan ratusan korban jiwa.
Lebih dari 150 orang dinyatakan meninggal dunia padatragedi Itaewonyang merupakan imbas dari perayaan Halloween beberapa waktu lalu.
Menyita perhatian publik, tentu ada sejumlah hal yang menjadi penyebab terjadinyatragedi Itaewonini.
Dilansir dari Tribun Seleb,berikut adalah beberapa faktor yang diduga kuat menjadi penyebabtragedi Itaewon:
Acara tanpa penyelenggara
Dikenal sebagai kawasan yang dapat menarik pengunjung pesta dari semua latar belakang, Itaewon merupakan tempat tujuan untuk menghabiskan malam bagi banyak orang.
Namun tidak seperti acara resmi, tidak ada lembaga penyelenggara untuk festival tahunan yang diadakan di kawasan ini.
Saat Festival Desa Global Itaewon diadakan pada awal Oktober lalu, jalan utama yang membentang di lingkungan itu pun ditutup.
Perlu diketahui, festival tersebut adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Organisasi Zona Turis Khusus Itaewon dengan dukungan dari pemerintah kota Seoul dan Distrik Yongsan.
Pada hari Minggu setelah lonjakan massa yang berakhir dengan tragedi mematikan, jalan empat jalur ditutup dan sebuah tanda dipasang oleh Kantor Polisi Yongsan yang mengarahkan pengemudi untuk mengambil jalan memutar.
"Karena Halloween adalah budaya Amerika dan ada banyak orang asing yang datang ke Itaewon, sektor bisnis mengadakan acara atas kemauan mereka sendiri," jelas seorang pejabat di Kantor Distrik Yongsan.
"Menutup lalu lintas untuk Halloween tidak pernah dipertimbangkan di masa lalu," katanya.
Kurangnya kehadiran polisi dan pengendalian massa
Menurut polisi, 137 petugas polisi dikerahkan di Itaewon pada Sabtu malam.
Saat ditanya apakah ada cukup kehadiran polisi di kawasan itu, Kepala Badan Kepolisian Nasional (NPA) Yoon Hee-keun mengatakan pada Senin lalu bahwa 'sulit' untuk memberikan jawaban yang pasti.
Beberapa saksi mata mengatakan hanya ada sedikit kehadiran polisi untuk mengendalikan kerumunan.
Ayah dari seorang mahasiswa Amerika yang tewas dalam Halloween mematikan itu, Steven Belsi mengatakan bahwa polisi Korsel seharusnya lebih siap.
Permintaan terpendam setelah dicabutnya aturan pembatasan Covid-19
Halloween juga merupakan salah satu malam tersibuk di kawasan Itaewon.
Tempat-tempat seperti klub malam dan bar termasuk diantara sektor bisnis yang paling terpukul pada puncak pandemi.
Aturan pembatasan sebelumnya membuat anak muda Korsel diminta untuk tidak keluar hingga larut malam selama berbulan-bulan.
Dengan latar belakang ini, jumlah pengunjung Halloween pun diperkirakan mencapai sekitar 100.000 pada tahun ini.
Pada 2021, banyak pengunjung pesta masih turun ke jalan-jalan di Itaewon dengan mengenakan kostum populer, termasuk seragam Squid Game.
Namun saat akhir pekan Halloween pada 2022 ini, pembatasan jam kerja untuk restoran dan kafe pun telah dicabut.
Baca Juga: Termasuk Tragedi Halloween Itaewon, Ini Deretan Pesta yang Juga Merenggut Nyawa Ratusan Orang
Menurut data dari Seoul Metro, sekitar 130.000 orang melakukan perjalanan ke dan dari Stasiun Itaewon pada Sabtu naas.
Angka itu naik hampir 30 persen dibandingkan dengan 26 Oktober 2019 selama akhir pekan Halloween pra-pandemi terakhir.
Jalan sempit dan curam
Insiden tragis itu terjadi di lereng sempit di sebelah Hotel Hamilton di luar pintu keluar 1 stasiun kereta bawah tanah Itaewon.
Di belakang hotel juga terdapat jalan panjang yang dipenuhi dengan restoran dan bar yang membentang sepanjang 300 meter.
Bahkan pada akhir pekan biasa, jalan menjadi padat karena orang-orang berjalan ke arah yang berbeda pada waktu yang sama.
Setelah tragedi mematikan pada Sabtu lalu, beberapa bisnis di daerah terdekat pun tampak tutup untuk mengenang para korban.
(*)