GridHype.ID - Tragedi Halloween Itaewon, Korea Selatan beberapa waktu lalu memang menuai sorotan dunia.
Bagaimana tidak, pesta yang seharusnya meriah dan penuh suka cita justru berakhir menjadi tragedi Halloween Itaewon.
Setidaknya ada lebih dari 150 orangmeninggal dunia akibat gagal jantung di tragedi Halloween Itaewon, Sabtu (29/10/2022).
Puluhan ribu orang disebut turut hadir dalam acara perayaan Halloween terbesar pertama sejak pembatasan Covid-19 di Korea Selatan dicabut.
Saksi mata mengatakan orang-orang terus berduyun-duyun ke gang sempit yang sudah penuh sesak.
Padahal, warga terjatuh dan terguling dari atas jalanan menanjak akibat kerumunan yang penuh sesak.
Mengutip Kompas.com, insiden ini menambah catatan panjang sederet pesta atau festival mematikan yang pernah terjadi di dunia.
1. Konser John Davidson pada 1977, 165 tewas
Pada 1977, kebakaran terjadi ketika acara konser John Davidson di sebuah klub malam populer di Southgate, Kentucky, Amerika Serikat.
Saat orang-orang bergegas untuk keluar secara bersamaan, banyak yang terperangkap dalam api dan asap, dikutip dari CNN.
Insiden ini mengakibatkan kematian 165 orang dan beberapa orang lainnya terluka.
2. Festival keagamaan di India pada 2013, 115 tewas
Dikutip dari The Guardian, insiden maut terjadi di sela-sela festival keagamaan di dekat sebuah kuil di distrik Datia di negara bagian Madhya Pradesh, India tengah.
Akibatnya, sekitar 115 orang tewas, sebagian besar terinjak-injak atau tenggelam dan lebih dari 110 lainnya terluka.
Pada saat kecelakaan itu, sekitar 20.000 orang berada di sebuah jembatan di atas Sungai Sindh.
Menurut pihak berwenang setempat, desas-desus tentang kemungkinan runtuhnya jembatan menyebabkan lonjakan.
3. Konser Great White pada 2003, 100 orang tewas
Sebanyak 100 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 200 orang terluka selama konser di klub malam The Station di West Warwick, Rhode Island.
Band Great White dijadwalkan tampil di tempat yang penuh sesak ketika kembang api yang mereka nyalakan menyebabkan kebakaran.
Kombinasi api, asap, dan kerumunan yang berusaha melarikan diri dengan cepat berubah menjadi mematikan.
"Seluruh tempat mendapat banyak asap hitam. Kami menghirup asap hitam," kata seorang penonton tentang kengerian suasana saat itu.
Pemilik klub, Jeffrey dan Michael Derderian bersaudara, serta manajer tur band Daniel Biechele, yang menyalakan kembang api, semuanya didakwa dengan beberapa tuduhan pembunuhan tidak disengaja.
4. Pesta kembang api di Pantai Gading pada 2013, 60 tewas
Pada awal tahun 2013, setidaknya 60 orang tewas terinjak-injak ketika kerumunan besar penonton meninggalkan distrik Plateau di ibu kota ekonomi Pantai Gading, Abidjan, setelah menghadiri pesta kembang api tahun baru.
5. Festival tradisional Oromo Irreecha 2016, 52 tewas
Pada 2 Oktober 2016, setidaknya 52 orang tewas dalam kerumunan massa di Bishoftu, 50 km tenggara Addis Ababa.
Bentrokan antara massa dan polisi selama festival tradisional Oromo Irreecha yang menandai akhir musim hujan meletus, menyebabkan pertikaian.
(*)