Alhasil dirinya melihat ada bekas tembakan peluru dengan beberapa jari yang hampir putus dan lainnya sudah remuk.
Roslin Simanjuntakmerasakan bahwa tubuh Brigadir Yosua Hutabarat tiba-tiba luwes dan lentur meskipun lazimnya sudah kaku karena dua hari meninggal dan diformalin.
"Mungkin almarhum ini memang ingin berbicara kepada saya, tantenya. Karena dari kecil dia dekat dengan aku. Jadi mungkin dia mau ngomong ke saya, 'Inanh Uda periksa tubuh saya ini, buka dong baju saya ini', itu bahasa tubuhnya," jelasnya.
"Dari situlah saya yakin bahwasanya biarpun dia sudah mati, tapi roh dia masih hidup. Dan roh dia yang berbicara kepada saya melalui tubuh dia. Dia lemahkan seluruh tubuhnya yang malam itu sudah kaku," jelasnya.
Was-Was Bertemu Ferdy Sambo
Roslin Simanjuntak yang tak lain adalah tante Brigadir J mengaku was-was bertemu dengan Ferdy Sambo.
Roslin Simanjuntak menuturkan bahwa Ferdy Sambo dan istrinya masih disegani imbas kekuasaannya sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan.
Pasalnya, Roslin Simanjuntakyang terlibat menjadi saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawati melihat adanya perbedaan dalam proses pemeriksaan di pengadilan.
Hal tersebut berbeda jauh dengan momen saat dirinya menjadi saksi untuk terdakwa Richard Eliezer, Kuat Maruf, dan Ricky Rizal.
"Waktu kita masuk kesaksian Eliezer tas kita nggak diperiksa, tidak dimasukkan ke metal detector," jelasnya.
Sementara itu, pengamanan cukup ketat dilakukan oleh pihak terkait pada saat dirinya hadir menjadi saksi persidangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.