GridHype.ID - Tragedi Halloween Itaewon memang menyisakan duka mendalam bagi warga Korea Selatan.
Pasalnya, ratusan nyawa melayang dalam perayaan Halloween di Itaewon tersebut.
Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, sebanyak 151 orang tewas dalam kerumunan selama perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10/2022) malam.
Kejadian kematian massal yang terjadi melibatkan kerumunan bukan pertama kalinya terjadi, setidaknya dalam tahun ini.
Sebelumnya di Stadion Kanjuruhan, Malang, awal Oktober 2022, sebanyak 135 orang tewas berdesakan setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.
Bagaimana kerumunan dapat memicu kematian massal?
Kesulitan bernapas
Pakar keamanan kerumunan dan profesor tamu ilmu kerumunan di University of Suffolk di Inggris G. Keith Still mengatakan, saat berada di kerumunan massal hal yang tidak terlihat adalah gaya yang begitu kuat sehingga dapat membengkokkan baja.
Menurutnya dalam kondisi tersebut, aktivitas menarik napas menjadi sulit.
“Saat orang berjuang untuk bangun, lengan dan kaki terpelintir. Pasokan darah mulai berkurang ke otak,” kata G. Keith Still dikutip dari VOA.
Dia juga mengatakan, dibutuhkan 30 detik sebelum seseorang kehilangan kesadaran, dan sekitar enam menit mengalami asfiksia kompresif atau restriktif.