Follow Us

Tragedi Kanjuruhan Renggut Ratusan Jiwa, Ternyata Begini Dampak Hirup Gas Air Mata

Helna Estalansa - Minggu, 02 Oktober 2022 | 18:30
Penggunaan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
kompas.com/Suci Rahayu

Penggunaan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

GridHype.ID - Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur menyisakan duka mendalam bagi kita semua.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Sebanyak 180 orang meninggal dunia dalam insiden yang terjadi usai pertandingan sepak bola Liga 1 Indonesia antara Arema FC versus Persebaya Surabaya.

Melansir dari Kompas.com, seorang saksi mata, Dwi, menceritakan detik-detik terjadinya peristiwa kelam itu.

Dwi mengaku melihat banyak orang terinjak-injak usai gas air mata ditembakkan polisi ke arah tribun penonton.

Ia menduga korban berjatuhan akibat tembakan gas air mata, sehingga banyak suporter mengalami sesak napas.

"Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata," ujarnya, Sabtu.

Lantas, bagaimana efek gas air mata tersebut?

Melansir dari Kompas.com, gas air mata adalah bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi kulit, masalah pada mata, hingga gangguan pernapasan.

Gas air mata biasanya digunakan untuk mengendalikan kerusuhan.

Beberapa bahan kimia yang paling umum digunakan dalam gas air mata adalah chloroacetophenone (CN)—yang merupakan polutan udara beracun, chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR).

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Kronologi Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 174 Orang

Source : Kompas.com, Sripoku.com

Editor : Helna Estalansa

Baca Lainnya

Latest