"Namun bahan tersebut tidak bisa pure 100 persen, sehingga dalam pembuatannya mengandung cemaran dengan ambang batas yang diperbolehkan," ujarnya.
Saat masuk ke dalam tubuh, senyawa etilen glikol dan detilen glikol tidak langsung menyerang ginjal.
Namun ada proses metabolik yang mengubah dua senyata ini menjadi toksik asam oksalat.
Lantaran sifat toksik dari zat inilah yang akhirnya menyerang ginjal.
"Ketika asam oksalat berikatan dengan kalsium membentuk kalsium oksalat yang menyumbat dan merusak kerja ginjal," katanya.
Zullies mengatakan, proses pembuatan asam oksalat berbeda-beda pada setiap manusia karena tergantung pada produksi enzim dalam tubuh dan tingkat metabolisme.
Ketika produksi enzim dan aktivitasnya banyak, maka akan mempermudah terbentuknya metabolit.
Namun, jika produksi enzim sedikit dan tingkat metabolisme rendah, maka metabolit etilen glikol dan detilen glikol tidak terbentuk dan meluruhkan zat tersebut dalam tubuh.
(*)