Ia diduga merupakan rektrutan baru kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Pengamat terorisme dari Universitas Malikusaleh Aceh, Al Chaidar menilai bahwa wanita tersebut adalah anggota baru JAD.
Hal tersebut dapat dilihat dari pakaian yang dikenakan, berupa pakaian hitam, jilbab biru, dan cadar hitam yang menutupi setengah wajahnya.
"Dan karena bajunya masih warna warni tidak hitam semua, kemungkinan dia baru direkrut." jelasnya.
"Kemungkinan baru tiga bulan sekian," kata Al Chaidar menambahkan.
Bukan hanya soal pakaian, Chaidar juga menyoroti senjata api yang dibawa wanita tersebut.
Diketahui bahwa senpi yang dibawa wanita tersebut adalah pistol jenis Browning Hi Power, pistol semi automatik dengan kaliber 9 mm.
Ia meduga bahwa wanita tersebut mendapat senjata api dari jaringan ISIS yang ada di Indonesia.
"Kemungkinan dia dapat pistol dari jaringan ISIS yang ada," sebutnya.
(*)