"(Panya) pergi mencari putranya yang berusia dua tahun, tetapi bocah itu tidak ada di sana. Jadi dia mulai menembak dan menikam orang-orang di kamar bayi,” kata juru bicara polisi Mayor Jenderal Paisan Luesomboon kepada CNN.
Panya kemudian “berhasil masuk ke sebuah ruangan di mana 24 anak sedang tidur bersama,” dan membunuh semua kecuali satu dari mereka.
“Dia juga menggunakan pisau untuk menikam anak-anak dan staf di pusat penitipan anak itu,” kata Paisan.
Sementara itu, mengutip dari Suar.ID, Kengerian yang terjadi di tempat penitipan anak itu disaksikan langsung oleh Piyalak Kngkaew.
Dia adalah pemimpin tim penyelamat yang pertama tiba di lokasi pembantaian.
"Tidak ada yang menginginkan ini terjadi," kata Piyalak, dilansir Kompas.com dari Reuters.
"Ini pemandangan yang tidak ingin dilihat siapa pun, ini mengerikan."
Piyalak juga menyebut apa yang terjadi di tempat penitipan anak itu sebagai sesuatu yang paling mengerikan yang pernah dia lihat.
"Kami terbiasa melihat banyak mayat., kami pernah mengalaminya, tapi kejadian ini yang paling mengerikan," katanya.
"Mereka adalah anak-anak kecil yang masih tidur."