Gridhype.id- Kasus penyekapan yang ditudingkan kepada Nindy Ayunda masih terus bergulir.
Adapun sosok yang melaporkan kasus tersebut adalah Rini Diana yang tak lain merupakan istri eks sopir Nindy Ayunda yang menjadi korban.
Tak ingin Nindy Ayunda lepas begitu saja, Rini Diana tak ingin sedikitpun melonggarkan tuntutannya.
Bahkan disebutkan bahwa dirinya enggan mencabut laporan yang telah dibuat.
Hal tersebut dijelaskan secara langsung oleh Fahmi Bachmid, kuasa hukum Sulaiman sang korban.
“Kan pernah didatagi, disuruh cabut laporan, tapi Rini tidak mau mencabut karena ‘suami saya tidak akan pernah berubah. Suami saya sudah beda, suami saya dalam keadaan sudah error,” jelasnya dilansir dari kompas.com.
Kejadian tak menyenangkan yang dialami oleh Sulaiman nyatanya membuat ia mengalami banyak perubahan.
“Jadi, Sulaiman itu bukan Sulaiman dulu, Sulaiman error, bawa mobil kadang suka salah jalan. Kadang sakit belakangnya masih ada,” jelas Fahmi Bachmid.
Oleh sebab itu, dirinya meminta agar proses hukum terkait hal tersebut dapat terus dilakukan dan ditindaklanjuti.
Dirinya juga berharap agar penyidik Polres Metro Jakarta Selatan segera memeriksa Nindy Ayunda.
“Mohon dapat diberikan keadilan kepada pelapor dan korban. Itu yang saya harapkan,” tambahnya.
Sementara itu, kondisi psikis yang dialami Sulaiman kini kian menjadi perhatian.
Bahkan, disebutkan pula bawa Sulaiman tak lagi berkomunikasi dengan baik.
“Kalau bahasa istrinya hari ini, tulalit, tulalit itu udah nggak nyambung. Kadan itu melamun sendiri, kadang siang sampai sore itu masih sakit kepalanya,” jelas Fahmi Bachmid dilansir dari kanal YouTube Grid.id.
Gangguan psikis yang dialami oleh Sulaiman nyatanya memberikan dampak yang cukup memprihatinkan.
“Terus error, bawa mobil misalnya harus ke kota A itu ke kota B,” tambahnya memberikan penjelasan.
Dengan keadaannya yang demikian, alhasil Sulaiman kini lebih jarang mengemudikan mobil.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, Fahmi Bachmid menjelaskan bahwa semuanya dapat dibuktikkan dengan hasil visum.
Sulaiman diketahui telah melakukan dua kali visum di Rumah Sakit Kramat Jati.
“Semua itu ada visumnya ada, visumnya dua kali di Rumah Sakit Kramat Jati dua kali dan saya yang menghadiri ikut mengantar,” tambahnya.
(*)