GridHype.ID - Makanan yang biasa digoreng jadi salah satu favorit tersendiri.
Tanpa disadari, kebiasaan makan goreng tidak baik untuk tubuh.
Efek samping yang ditimbulkan dari kebanyakan makan gorengan tidak baik bagi kesehatan.
Rasa gorengan yang lezat membuat orang ketagihan untuk mengkonsumsi makanan satu ini.
Namun, gorengan mengandung minyak dan kadar lemak yang cukup tinggi.
Sehingga makan gorengan terlalu banyak dapat membahayakan kesehatan.
Beberapa efek samping mengutip dari Kontan, terlalu banyak makan gorengan adalah naiknya kadar kolesterol jahat hingga meningkatkan risiko obesitas.
Tapi pernah terjadi mengenai gorengan yang digoreng bersama minyak.
Pencinta gorengan harus tetap berhati-hati dengan campuran plastik di minyak yang digoreng.
Dikutip dari Sajian Sedap,banyak pedagang nakal yang mencampur gorengan dengan plastik.
Alasannya adalah agar gorengan lebih terasa renyah.
Sebelum mulai menggoreng, pedagang gorengan biasannya akan memanaskan minyak terlebih dulu.
Nah, di saat inilah, Ia memasukan beberapa plastik dalam minyak dan membiarkannya sampai meleleh di dalam minyak.
Saat plastik di goreng di dalam minyak yang sudah panas, kita bisa lihat plastik menjadi lemas dan tipis.
Inilah tanda terputusnya ikatan-ikatan monomer.
Perpindahan monomer juga terjadi bila makanan atau minuman dalam wadah plastik terkena panas matahari secara langsung
Bayangkan dampakdari Gorengan Campur Plastik
Bahan-bahan kimiayang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran).
Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh dapat memicu munculnya kanker.
Lebih lanjut, kita perlu kenali beragam risiko kesehatan jika terlalu banyak makan gorengan.
Dikutip dari Kompas.com,berikut sejumlah bahaya yang ditimbulkan dari makan gorengan.
1. Makanan yang digoreng tinggi Kalori
Dibandingkan dengan metode memasak lainnya, menggoreng menambah banyak kalori.
Pasalnya, makanan yang digoreng biasanya dilapisi dengan adonan atau tepung sebelum digoreng.
Selain itu, saat makanan digoreng dengan minyak, mereka kehilangan air dan menyerap lemak, yang selanjutnya meningkatkan kandungan kalorinya.
Melansir Health Line, secara umum, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dan kalori daripada makanan yang tidak digoreng.
2. Makanan gorengan biasanya tinggi lemak trans
Lemak trans terbentuk ketika lemak tak jenuh menjalani proses yang disebut hidrogenasi.
Produsen makanan sering menghidrogenasi lemak menggunakan tekanan tinggi dan gas hidrogen untuk meningkatkan umur simpan dan stabilitasnya.
Tetapi, hidrogenasi juga dapat terjadi saat minyak dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama memasak.
Prosesnya mengubah struktur kimiawi lemak, membuatnya sulit bagi tubuh kamu untuk rusak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan efek kesehatan yang negatif.
Faktanya, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.
(*)