Follow Us

Pecinta Gorengan Harus Ekstra Hati-hati, Pedagang Nakal ini Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Mengerikan Gara-gara Hal ini

Nabila Nurul Chasanati - Rabu, 27 Juli 2022 | 07:30
Kalau mau aman makan gorengan, coba deh ikuti tips yang satu ini dulu
TribunTravel

Kalau mau aman makan gorengan, coba deh ikuti tips yang satu ini dulu

Dibandingkan dengan metode memasak lainnya, menggoreng menambah banyak kalori.

Pasalnya, makanan yang digoreng biasanya dilapisi dengan adonan atau tepung sebelum digoreng.

Selain itu, saat makanan digoreng dengan minyak, mereka kehilangan air dan menyerap lemak, yang selanjutnya meningkatkan kandungan kalorinya.

Melansir Health Line, secara umum, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dan kalori daripada makanan yang tidak digoreng.

2. Makanan gorengan biasanya tinggi lemak trans

Lemak trans terbentuk ketika lemak tak jenuh menjalani proses yang disebut hidrogenasi.

Produsen makanan sering menghidrogenasi lemak menggunakan tekanan tinggi dan gas hidrogen untuk meningkatkan umur simpan dan stabilitasnya.

Tetapi, hidrogenasi juga dapat terjadi saat minyak dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama memasak.

Prosesnya mengubah struktur kimiawi lemak, membuatnya sulit bagi tubuh kamu untuk rusak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan efek kesehatan yang negatif.

Faktanya, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.

Baca Juga: Kuliah di Australia, Iqbaal Ramadhan Ngaku Kangen dengan Menu Berbuka Puasa di Indonesia Pingin Kolak dan Gorengan

(*)

Halaman Selanjutnya

Source : Kompas.com, Sajian Sedap

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest