Pasien diabetes yang sudah sampai tahap komplikasi pada kaki biasanya sering merasakan kebas atau baal di area kaki.
Hal itu berisiko membuat mereka kesulitan untuk mendeteksi kondisi kaki setiap hari.
Pasalnya, dalam kondisi tersebut, saraf sensorik pada kaki biasanya mengalami kerusakan.
"Bahayanya kalau dia (pasien) menginjak sesuatu dia tidak akan merasakan. Bayangkan kalau tidak ada rasa nyeri, luka itu bisa memicu infeksi," katanya.
Ketika memeriksa kondisi kaki, mungkin bisa dipertimbangkan menggunakan cermin untuk memerhatikan apakah ada luka pada kaki atau kelainan yang menyertainya.
Seperti kaki berubah menjadi bengkok, atau ada kemerahan bagian dalam yang patut dicurigai.
Atau bisa perlu, meminta bantuan orang lain untuk memeriksakan kaki juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mendeteksi risiko luka atau infeksi.
"Luangkan waktu setiap hari untuk pemeriksaan kaki," tambah dokter Adhiarta.
3. Gunting kuku secara berkala
Menggunting kuku bagi pasien diabetes perlu dilakukan secara berkala.
Ini bertujuan agar kesehatan kuku tetap terjaga dan mencegah timbulnya iritasi atau infeksi akibat benda tajam atau bakteri.