“Istilah ngabuburit itu memang istilah dari bahasa Sunda, berasal dari kata dasar burit, kalau dalam bahasa Indonesia berarti sore atau petang hari,” kata dia kepada Kompas.com (3/4/2022).
Baca Juga: Jangan Lagi Menyimpan Bawang Putih di dalan Kulkas, Dampaknya Bisa Ancam Nyawa Satu Rumah
Ia menjelaskan, bahasa Sunda memiliki keunikan tersendiri.
Hal itu bisa dilihat dari tambahan awalan ‘nga’ pada kata ‘burit’ yang merupakan kata dasar ‘ngabuburit’.
Dalam bahasa Sunda, kata keterangan waktu (dalam hal ini burit) bisa menjadi kata kerja setelah mendapatkan kata awalan (yaitu nga).
“Bahasa Sunda kosakatanya tidak begitu banyak, tapi variasinya hampir tidak terbatas.
Maka, keunikan bahasa Sunda itu dari kata keterangan waktu, orang bisa membuat suatu kata kerja, yaitu dengan tambahan awal, seperti kata ngabuburit,” ujar Hawe.
Sedangkan pada Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit, seperti dikutip dari Kompas.com (13/4/2021).
Kalimat ngalantung ngadagoan burit berarti bersantai sambil menunggu waktu sore.
Serupa dengan yang disampaikan Hawe, ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang berarti sore hari.
Kapan istilah ‘ngabuburit’ muncul?
Meski tidak menjelaskan waktunya secara pasti, Hawe menyebut istilah ‘ngabuburit’ sudah muncul sejak lama, tepatnya saat penyebaran agama Islam masuk ke tanah Sunda.