Hal tersebut harus diperhatikan agar tidak ada bakteri yang menempel pada taoge. Terlebih, air sangat mudah tercemar oleh kotoran manusia dan hewan.
Bahkan, selain dari air, bakteri juga bisa muncul dari peralatan yang digunakan, seperti keranjang bambu yang jarang dibersihkan serta kondisi kebersihan orang yang membuat taoge.
Kalaupun ingin mengonsumsinya secara mentah, Ahmad menganjurkan untuk mencuci bersih taoge terlebih dahulu supaya bebas dari Salmonella, E. coli dan Listeria.
Setelah itu, air yang digunakan dalam perendaman atau pengecambahan harus memenuhi standar baku air minum.
Apabila hal-hal tersebut tidak dipenuhi, risiko taoge mengandung bakteri berbahaya tentu sangatlah besar.
Akibatnya, bisa berupa penyakit infeksi terutama gastroenteritis seperti salmonellosis, demam tipes, dan sebagainya.
Kendati begitu, kita tak perlu khawatir. Selama proses pengecambahan sesuai prosedur operasi standar, taoge mentah aman untuk dimakan.
Bahkan mungkin lebih baik dimakan mentah untuk mendapatkan manfaat lebih dari kecambah atau taoge tersebut.
Sementara itu terkait kolesterol tinggi, penting bagi kita untuk mencegahnya atau mengontrolnya supaya tetap berada dibatas aman.
Sebab kolesterol tinggi diketahui dapat memicu berbagai komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan.
Menurut penjelasan di mayoclinic.org (13/7/2019), kolesterol tinggi dapat menyebabkan akumulasi berbahaya kolesterol dan endapan lain di dinding arteri (aterosklerosis).