3 langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat guna mencegah terjadinya defisiensi vitamin D, yakni:
1. Melakukan pengecekan kadar vitamin D secara berkala.
Pemeriksaan kadar vitamin D rutin 6 (enam) bulan sekali bisa dilakukan untuk mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh, di mana normalnya adalah 25-80 ng/mL.
2. Memperbanyak kegiatan di luar ruangan dan mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin D .
Memperbanyak kegiatan di luar ruangan, seperti berolahraga, dapat membantu tubuh mendapatkan paparan sinar UV-B dari matahari, di mana diharapkan kulit yang diinduksi oleh sinar UV-B ini dapat memproduksi vitamin D.
Jangan lupa perhatikan waktu dan berapa lama hal tersebut sebaiknya dilakukan.
Pemenuhan vitamin D juga dapat berasal dari makanan yang kita konsumsi, seperti salmon, tuna, hati sapi, serta jamur.
3. Mengonsumsi suplemen vitamin D.
Memastikan makanan yang dikonsumsi hanya dapat memenuhi 20% kebutuhan vitamin D dalam tubuh dan berjemur tidak cukup untuk memenuhi 80% sisa kadar vitamin D yang dibutuhkan sehari-hari secara optimal, maka suplementasi sangatlah dibutuhkan.
Di mana, vitamin D3 lebih disukai sebagai suplemen dibandingkan D2.
Karena lebih lama bertahan di darah, serta mampu meningkatkan kadar vitamin D dan menjadikannya bentuk aktif untuk berbagai aksi penting bagi sel-sel tubuh.
Maka vitamin D3 1000 IU cukup ideal dikonsumsi untuk menjaga kadar vitamin D tetap optimal, sekaligus mencegah terjadinya defisiensi vitamin D.