"Pada prinsipnya, garam himalaya, garam laut, garam batu atau apa pun ya tetap saja garam."
"Yang penting konsumsi sodiumnya sesuai kebutuhan harian dan tidak berlebihan," kata Adaninggar, kepada Kompas.com, Kamis (11/11/2021).
Artinya, jumlah yang dikonsumsi tidak melebihi 2.000 mg pada orang normal dan 1.500 mg pada penderita hipertensi.
Dibandingkan sekedar mengganti jenis garam yang dipakai, dokter Ning -demikian Adaninggar biasa disapa- menyarankan penderita hipertensi untuk menjaga pola makan secara menyeluruh.
Pasalnya, sodium umumnya terkandung dalam penyedap MSG yang banyak dipakai dalam makanan siap saji, olahan, camilan dan makanan di restoran.
"Pilihan terbaik adalah sayur dan buah segar yang secara alami rendah garam," ujar dia.
Makanan kemasan termasuk roti dan keju boleh dikonsumsi namun dengan memerhatikan label informasi gizi yang tertera.
Pilihlah produk yang memiliki kandungan garam (natrium/sodium) rendah.
Batasi konsumsi snack dan daging kemasan maupun makanan siap saji.
Jangan terlalu sering menikmatinya agar kadar natrium dalam darah tetap stabil dan tekanan darah terkontrol.
(*)