"Menariknya lagi, sebuah studi di Dysphagia mengungkap air berkarbonasi dapat memperbaiki kemampuan menelan pada orang dewasa dan lansia."
Memicu gangguan pencernaan
Meskipun air soda tidak merusak perut, Cederquist mengatakan minuman itu dapat menyebabkan gejala pencernaan yang tidak menyenangkan.
"Karbonasi dapat memperburuk gejala pada orang yang mengelola gangguan pencernaan seperti refluks asam, penyakit iritasi usus, dan penyakit Crohn," sebutnya.
Selain itu, beberapa merek air berbuih mengandung pemanis buatan untuk meningkatkan rasa.
"Meskipun dampak pemanis buatan tidak diketahui dan kompleks, air soda dapat memicu ketidaknyamanan pencernaan dan perubahan mikrobioma usus."
Sebelum mengonsumsi sparkling water secara rutin, penting untuk berkonsultasi dengan ahli diet atau ahli medis.
Pasalnya, masalah usus dan perut yang ditimbulkan akibat mengonsumsi air soda bisa berbeda-beda pada tiap orang.
"Jika mengalami ketidaknyamanan setelah minum air soda, terutama jika mengelola masalah pencernaan, beralihlah ke air putih biasa atau membatasi asupan air soda mungkin merupakan ide baik," jelas Cederquist.
(*)