Namun, karena rasanya yang pedas sering kali orang-orang enggan untuk memakannya dalam jumlah banyak.
Sehingga, manfaatnya terhadap asupan harian sangatlah kecil.
Padahal, cabai mengandung vitamin C yang tinggi, peranan ini sangat penting dalam penyembuhan luka dan fungsi kekebalan tubuh.
Vitamin B6 dalam cabai juga memiliki peranan dalam metabolisme energi, serta kandungan Vitamin K1 untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang juga ginjal.
Kalium yang terdapat di cabai rawit memiliki peranan dalam mengurangi risiko penyakit jantung bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup.
Tembaga di cabai rawit adalah elemen penting untuk tulang yang kuat dan neuron yang sehat.
Tersimpan beta karoten yang tinggi dalam cabai yang diubah tubuh menjadi vitamin A.
Senyawa kapsantin bisa memengaruhi warna merah di cabai, sifat antioksidannya yang kuat dapat melawan kanker.
Violaxanthin, antioksidan karotenoid banyak terkandung dalam cabai yang masih berwarna kuning.
Violaxanthin memengaruhi sekitar 37-68% dari total kandungan karotenoid.
Lutein banyak ditemukan di cabai hijau atau cabai belum sepenuhnya matang, kadar lutein menurun seiring dengan tingkat kematangan.