Gridhype.id- Telur merupakan bahan makanan hewani yang sangat populer.
Beragam jenis telur menjadi andalan masyarakat Indonesia.
Mulai dari telur ayam telur bebek dan lain-lain, semuanya bisa diolah menjadi makanan lezat.
Telur bisa dikonsumsi hanya dengan merebusnya.
Telur juga bisa dikombinasikan dengan beragam bahan makanan lain.
Hal ini tentu saja membuat cita rasa dari telur menjadi bertambah.
Tak heran jika ketersediaan telur di rumah sangat penting.
Kemudahan untuk mengonsumsinya cukup memanjakan masyarakat.
Kandungannya yang luar biasa juga bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Meski demikian, ternyata mengonsumsi telur tidak boleh sembarangan.
Pasalnya telur bisa menjadi bahaya jika salah dikonsumsi.
Dilansir dari cewekbanget.id berikut 5 makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersama dengan telur.
Baca Juga: Ilmu Baru Buatmu, Bikin Daging Sapi Empuk Ternyata Bisa Pakai Kuning Telur, Begini Caranya
Tomat
Beberapa makanan mungkin menyajikan tomat dan telur dalam satu hidangan.
Meski rasanya lezat ternyata kombinasi ini bisa membahayakan tubuh.
Pasalnya telur dan tomat ternyata bisa mengakibatkan keracunan yang ditandai dengan inflamasi usus.
Tomat yang dimakan bersamaan dengan telur bisa membuat usus dan lambung jadi mudah mendorong semua makanan yang masuk.
Dengan demikian konsumsi 2 makanan ini secara bersamaan bisa menimbulkan rasa mual, muntah, bahkan diare.
Daging Kelinci
Telur dan daging kelinci memiliki sifat yang saling bertolak belakang.
Oleh sebab itu sebaiknya menghindari konsumsi 2 makanan ini secara bersamaan.
Sifat panas yang dihasilkan dari daging kelinci berlawanan dengan sifat telur yang cenderung lebih dingin dan hambar.
Larangan ini bukan tanpa sebab.
Pasalnya konsumsi bersamaan 2 makanan ini bisa menyebabkan gangguan intestinal.
Teh
Setelah mengkonsumsi telur sebaiknya kita hindari minum teh.
Jika hal ini tetap nekat dilakukan, dampak buruk mungkin terjadi pada tubuh.
Teh yang mengandung tanin bisa menyatu dengan protein yang terkandung dalam telur dan membentuk sedimen.
Sedimen tersebut kemudian akan masuk ke dalam tubuh dan membuatnya sangat susah untuk dicerna.
Kalau terlalu lama tersimpan dalam perut, campuran sedimen ini akan berubah sifatnya menjadi racun.
Lebih parah lagi racun tersebut bisa berkembang menjadi penyakit kanker.
(*)