GridHype.id- Saat ini makanan pokok tah hanya diperoleh dari nasi putih.
Nasi cokelat juga kini sudah mulai dikenal masyarakat untuk menjadi hindangan sehat mereka.
Meskipun demikian, apakah benar beras cokelat sehat untuk dikonsumsi?
Meski menjadi pilihan banyak orang, nyatanya beras cokelat juga memiliki sisi buruknya.
Dengan demikian, ada baiknya Anda mengenali sejak dini ssebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.
Dilansir dari Kompas.com, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai beras cokelat.
Memiliki Jejak Arsenik
Beras cokelat dirasa memiliki kandungan bahan kimia yang lebih tinggi.
Hal tersebut berkaitan dengan kandungan arsenic yang ada di dalamnya.
Lebih parahnya, kandungan tersebut berkaitan dengan risiko kanker, penyakit jantung, dan diabetes
Kandungan arsenic memang secara alami ada di lingkungan kita.
Namun demikian, kontaminasi dapat lebih berisiko dari makanan tertentu termasuk beras.
Tidak seperti tanaman pangan lainnya, beras mengakumulasi arsenik dalam konsentrasi 10 kali lebih tinggi dari biji-bijian lainnya.
Baca Juga: Bukan Cuma Buat Diet, Konsumsi Beras Merah Tiap Hari Datangkan Efek Mengejutkan
Menariknya, arsenik didistribusikan ke seluruh biji-bijian untuk beras putih dan beras cokelat cenderung memiliki arsenik di permukaan biji-bijian.
Sebuah penelitian yang membandingkan jumlah arsenik dalam beras menunjukkan, beras cokelat memiliki lebih banyak arsenik anorganik daripada beras putih.
Untuk mengurangi kandungan arseniknya, mencuci bersih sebelum dimasak menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan.
Memicu Masalah Pencernaan
Masalah pencernaan mungkin saja terjadi ketika mengonsumsi beras cokelat.
Hal tersebut berkaitan dengan kandungan seratnya yang lebih banyak.
Gangguan pencernaan yang mungkin terjadi adalah perut kembung dan diare.
Beras cokelat adalah biji-bijian yang tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian orang.
Jika kita memiliki saluran pencernaan yang sensitif dan terutama jika kita mengalami sembelit, beras cokelat dapat mengikat
Gula Darah Meningkat
Peningkatan kadar gula darah bisa disebabkan oleh konsumsi makanan yang satu ini.
Saat terlalu banyak mengonsumsi, kemungkinan naiknya kadar gula darah akan meningkat.
Baca Juga: Nggak Kepikiran, Payudara Dijamin Kencang dan Indah Hanya dengan Lulur Tepung Beras
Satu cangkir beras cokelat yang dimasak memiliki jumlah karbohidrat yang hampir sama dengan satu cangkir beras putih yang dimasak.
Meski demikian, bukan berarti mengonsumsi beras cokelat adalah sebuah larangan.
Anda tetap bisa menyantapnya dengan memerhatikan jumlahnya.
Konsumsi dengan secukupnya justru akan membantu mengoptimalkan khasiat yang ada.
beraBaca Juga: Dijamin Bikin Seisi Rumah Loncat Kegirangan, Begini Trik Masak Beras Murah Jadi Pulen dan Wangi Ala Warteg Favorit
(*)