Tidak seperti tanaman pangan lainnya, beras mengakumulasi arsenik dalam konsentrasi 10 kali lebih tinggi dari biji-bijian lainnya.
Baca Juga: Bukan Cuma Buat Diet, Konsumsi Beras Merah Tiap Hari Datangkan Efek Mengejutkan
Menariknya, arsenik didistribusikan ke seluruh biji-bijian untuk beras putih dan beras cokelat cenderung memiliki arsenik di permukaan biji-bijian.
Sebuah penelitian yang membandingkan jumlah arsenik dalam beras menunjukkan, beras cokelat memiliki lebih banyak arsenik anorganik daripada beras putih.
Untuk mengurangi kandungan arseniknya, mencuci bersih sebelum dimasak menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan.
Memicu Masalah Pencernaan
Masalah pencernaan mungkin saja terjadi ketika mengonsumsi beras cokelat.
Hal tersebut berkaitan dengan kandungan seratnya yang lebih banyak.
Gangguan pencernaan yang mungkin terjadi adalah perut kembung dan diare.
Beras cokelat adalah biji-bijian yang tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian orang.
Jika kita memiliki saluran pencernaan yang sensitif dan terutama jika kita mengalami sembelit, beras cokelat dapat mengikat
Gula Darah Meningkat