Yasonna menuturkan, Blok C 2 tersebut berbentuk paviliun yang kamar-kamarnya terkunci.
"Tentu kalian bertanya mengapa dikunci? Memang protap-nya lapas harus dikunci. Kalau enggak dikunci, nanti melanggar protap," kata Yasonna.
Sementara itu, dugaan sementara penyebab kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang adalah persoalan instalasi listrik.
"Dugaan sementara adalah karena persoalan listrik arus pendek. Namun demikian, sekarang Puslabfor Polri, Dirkrimum Polda Metro Jaya sedang meneliti sebab musabab dari kebakaran tersebut," ujar Yasonna.
Yassona menjelaskan bahwa Lapas Kelas I Tangerang tersebut telah berdiri sejak tahun 1972. Pada tahun ini, usia lapas tersebut telah menginjak 49 tahun.
"Sejak itu kita tidak memperbaiki instalasi listriknya, ada penambahan daya, tetapi instalasi listriknya masih tetap (sama)," ujar Yasonna.
"Kita enggak mau berspekulasi, tapi sementara yang kita lihat masih sangat kasatmata yaitu dugaannya adalah karena arus pendek," kata dia.
Di sisi lain, Ujang, salah satu korban selamat kebakaran Lapas Tangerang mengurai cerita kepada sang ibu lewat sambungan telepon.
Mengutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta, Nuriati, ibu Ujang mengungkap cerita dari sang putra.
Demi bisa selamat dari insiden kebakaran tersebut, Ujang terpaksa menginjak-injak temannya yang juga hendak menyelamatkan diri dari kobaran api.