Follow Us

Kabar Baik! Ilmuwan Sebut Penyitas Covid Lebih Kebal Daripada yang Divaksin, Ini Penjelasannya

Puspita Rahayu - Rabu, 01 September 2021 | 18:30
Ilustrasi Covid-19
Unsplash/ Fusion Medical Animation

Ilustrasi Covid-19

GridHype.id- Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan fakta bahwa penyitas covid-19 lebih kebal dibandingkan orang-orang yang telah melakukan vaksinasi.

Kekebalan alami disebut bisa tumbuh dalam tubuh seseorang yang telah sembuh dari paparan virus corona.

Penelitian tersebut dilakukan oleh kelompok ilmuwang Nussenzweig di Israel.

Dilansir dari Gridhealth, mereka menemukan bahwa mereka yang pernah terinfeksi covid-19 lebih kebal dibandingkan dengan orang lain yang sudah divaksin lengkap namun tidak pernah terinfeksi covid-19.

Sebuah data menunjukkan bahwa orang yang pernah terkena covid-19 dan sembuh akan memiliki risiko lebih kecil untuk terinfeksi ulang.

Mereka juga memiliki risiko kecil terkena virus corona varian delta, bergejala berat, atau dirawat di rumah sakit akibat gejala serius.

Meski demikian, penggunaan vaksin sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh.

Cara ini dianggap sangat protektif terhadap penyakit parah bahkan kematian.

Infeksi virus corona yang dialami oleh seseorang yang telah divaksin tentu akan lebih ringan dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan vaksin.

Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa orang yang pernah terinfeksi virus corona lalu menerima satu dosis vaksin messenger RNA (mRNA) Pfizer-BioNTech, lebih terlindungi dari infeksi ulang.

Baca Juga: Bikin Melongo Seantero, Pria Ini Lakukan Vaksinasi dengan 5 Dosis dari 3 Vaksin Berbeda

Hal tersebut terbukti jika dibandingkan dengan penyitas covid-19 yang belum divaksin.

Untuk diketahui, penelitian yang dilakukan di Israel ini berkaitan dengan posisinya sebagai negara yang paling banyak menerima vaksinasi Covid-19.

Penelitian ini merupakan studi observasional terbesar untuk membandingkan kekebalan alami da yang diinduksi vaksin terhadap virus corona.

Sebuah analisis baru yang didasari data Maccabi Healtcare Services mendaftarkan sekitar 2,5 juta orang Israel.

Studi tersebut dipimpin oleh Tal Patalon dan Sivan Gait dan membaginya menjadi dua analisis.

Pertama, orang yang divaksinasi sepanjang Januari, Februari, Juni, Juli, dan paruh pertama Agustus, enam hingga 13 kali lebih mungkin terinfeksi dari pada orang yang belum divaksinasi namun sebelumnya pernah terinfeksi virus corona.

Kedua, dengan membandingkan lebih dari 32.000 orang dalam sistem kesehatan, risiko mengembangkan gejala Covid-19 adalah 27 kali lebih tinggi di antara yang divaksinasi, dan risiko rawat inap delapan kali lebih tinggi.

Baca Juga: Jadi Ajang Meraup Keuntungan Pedagang Nakal, Cetak Sertifikat Vaksinasi Dihentikan

(*)

Source : Gridhealth

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest