Jessica Justman, Profesor Kedokteran di Columbia Mailman School of Public Health mengatakan, vaksin booster mungkin paling bermanfaat bagi orang dengan kondisi medis tertentu.
“Suntikan (booster) mungkin paling bermanfaat bagi mereka yang memiliki kondisi media seperti penerima transplantasi organ padat dan orang dengan penyakit autoimun yang mencegah mereka memiliki respons imun yang efektif,” jelas Justman.
Di Indonesia, vaksin booster saat ini baru diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Pasalnya, peningkatan kasus berat dan kritis di Indonesia mengakibatkan angka kematian meningkat, termasuk dokter dan tenaga kesehatan.
Dilansir dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia, Prof. Dr. dr. Sri Rejeki mengatakan bahwa kematian para dokter dan tenaga kesehatan sejak Maret 2020 hingga Juli 2021 mencapai 1.141 jiwa.
Model booster dianggap sebagai model yang paling baik untuk meningkatkan imun para tenaga kesehatan.
Sementara itu, menambahkan dari GridHealth.ID, vaksin booster dibutuhkan untuk memperkuat antibodi terhadap varian baru.
Rencana pemberian vaksin booster atau dosis ketiga untuk masyarakat umum akhirnya diungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR yang disiarkan di chanel Youtube DPR RI, Rabu (25/8/2021), Budi mengatakan rencana tersebut kemungkinan bisa mulai dilakukan pada awal tahun depan.
"Di Januari (2022) sudah selesai semua, di awal tahun depan kita sudah mulai suntikan ketiga (booster)," ujarnya.
Menurut Budi, rencana pemberian vaksin booster untuk masyarakat ini sudah didiskusikan dengan presiden Joko Widodo (Jokowi).