Ada yang memilih membuangnya, dan ada yang memilih tetap menggunakan air rebusan mi instan sebagai kuah untuk dikonsumsi.
Nah, dari sisi kesehatan, mana yang lebih baik?
Buang air rebusan dan menggantinya dengan air baru atau tetap menggunakannya?
Untuk mengetahui jawabannya mari kita simak penjelasan lengkap yang dikutip dari Kompas.com berikut ini:
Saran ahli gizi
Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwi Budiningsari mengatakan, sebenarnya tidak perlu mengganti air rebusan mi instan.
Ia menjelaskan, mi mengandung berbagai vitamin yang larut dalam air salah satunya asam folat.
Oleh karena itu, jika air rebusan dibuang dan diganti air baru, maka vitamin-vitamin tersebut akan hilang.
“Tidak perlu diganti airnya, karena mi sudah difortifikasi dengan berbagai vitamin yang larut air, termasuk asam folat. Kalau diganti maka tidak bisa memperoleh manfaat vitamin-vitamin tersebut,” kata Dwi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (07/08).
Meski demikian, mengonsumsi mi instan juga harus dibatasi, disarankan sebanyak 1-2 kali saja dalam satu bulan.
“Disarankan hanya dikonsumsi 1-2 kali sebulan, mengingat kandungan natrium dan pengawetnya,” ujar Dwi.