Follow Us

Hasil Tes PCR Bakal Jadi Positif Setelah Vaksin Covid-19, Jangan Mau Dibodohi ini Kata Ahli

Ngesti Sekar Dewi - Jumat, 30 Juli 2021 | 19:00
Ada 4 fakta tentang vaksinasi COVID-19 yang perlu kamu tahu.
Pixabay

Ada 4 fakta tentang vaksinasi COVID-19 yang perlu kamu tahu.

Gridhype.id- Program vaksinasi saat ini sedang gencar dilaksanakan pemerintah RI guna mencapai herd immunity.

Herd immunity atau kekebalan kelompok di masyarakat diharakan dapat membentuk masyarkat yang kebal dan tahan terhadap paparan virus Covid-19.

Selain mencegah terpaparnya vorus Covid-19, vaksin juga mengurangi risiko kondisi sakit parah saat terinfeksi Covid-19.

Namun ditengah antusiasme masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi, timbul sebuah pernyataan yang membuat resah.

Disebutkan jika mereka yang telah menerima vaksin maka hasil tes PCR nya akan positif terpapar covid-19.

Benarkah demikian?

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (30/7/2021), seorang ahli patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret, tonang Dwi Ardyanto menyebut jika pernyataan tersebut tidaklah benar.

Baca Juga: BERITA POPULER: Sule Meratap Sampaikan Kabar Duka, Vaksin Pfizer Dicap Ampuh 100 Persen Hingga 5 Raja Terkaya di Dunia

Meski vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat mengandung virus Covid-19, namun virus tersebut merupakan virus yang sudah di nonaktifkan.

"Tidak (benar). Isi vaksin tidak mempengaruhi hasil tes Covid-19 baik Antigen maupun PCR," kata Tonang, seperti dikutip dari Kompas.com (30/7/2021)

Dengan demikian, orang yang baru mendapatkan vaksin maka tidak akan membuat hasil tes PCR menjadi positif.

Lebih lanjut lagi, Tonang menegaskan jika seseorang mendapati hasil tes Covid-19 nya menjadi positif setelah melakukan vaksin, itu dikarenakan ia telah terpapar virus tanpa ia sadari.

“Kalau positif berarti tertular, bukan karena vaksinnya," ujar dia.

Namun apabila seseorang yang telah mendapatkan suntikan vaksin dites dengan alat tes Antibodi, maka hasilnya bisa saja menjadi reaktif.

Hal itu karena tes antibodi akan mendeteksi antibodi N yang terbentuk dari vaksin yang berasal dari virus nonaktif.

"Kebanyakan rapid test antibodi mendeteksi antibodi N. Maka setelah vaksinasi dengan vaksin Covid produk BioFarma, dapat terjadi hasil rapid tes antibodi reaktif," sebut Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Surakarta ini.

Baca Juga: Siap-siap, Penerima Vaksin Sinovac Disebut Bakal Terima Suntikan Dosis Ketiga Tahun Depan, Begini Kata Kemenkes

Perlu diketahui jika saat ini tes antibodi tidak lagi digunakan untuk mendeteksi Covid-19.

Alat tes yang masih digunakan untuk mendeteksi virus corona Covid-19 adalah rapid test Antigen dan swab PCR.

Sebelumnya diketahui, berdsarkan update data dari Covid19.go.id, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 46.289.942 orang pada dosis pertama.

Sedangkan yang telah menyelesaikan dosis kedua, tercatat telah mencapai 19.669.222 orang. (*)

Baca Juga: Mengenal Varian Lambda yang disebut Lebih Ganas dari Varian Delta, Vaksin Sinovac Diduga Tak Mampu Jadi Penangkalnya

Source : Kompas.com, covid19.go.id

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest