Lebih lanjut lagi, Tonang menegaskan jika seseorang mendapati hasil tes Covid-19 nya menjadi positif setelah melakukan vaksin, itu dikarenakan ia telah terpapar virus tanpa ia sadari.
“Kalau positif berarti tertular, bukan karena vaksinnya," ujar dia.
Namun apabila seseorang yang telah mendapatkan suntikan vaksin dites dengan alat tes Antibodi, maka hasilnya bisa saja menjadi reaktif.
Hal itu karena tes antibodi akan mendeteksi antibodi N yang terbentuk dari vaksin yang berasal dari virus nonaktif.
"Kebanyakan rapid test antibodi mendeteksi antibodi N. Maka setelah vaksinasi dengan vaksin Covid produk BioFarma, dapat terjadi hasil rapid tes antibodi reaktif," sebut Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Surakarta ini.
Perlu diketahui jika saat ini tes antibodi tidak lagi digunakan untuk mendeteksi Covid-19.
Alat tes yang masih digunakan untuk mendeteksi virus corona Covid-19 adalah rapid test Antigen dan swab PCR.
Sebelumnya diketahui, berdsarkan update data dari Covid19.go.id, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 46.289.942 orang pada dosis pertama.
Sedangkan yang telah menyelesaikan dosis kedua, tercatat telah mencapai 19.669.222 orang. (*)