Mengenal Varian Lambda yang disebut Lebih Ganas dari Varian Delta, Vaksin Sinovac Diduga Tak Mampu Jadi Penangkalnya

Kamis, 29 Juli 2021 | 13:30
Pixabay

(Ilustrasi) virus corona atau COVID-19.

GridHype.id- Nyaris 2 tahun virus corona melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia.

Sejak awal, virus mematikan ini telah bermutasi beberapa kali dan menghasilkan virus baru yang bahkan lebih membahayakan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan empat mutasi virus corona dalam kategori variant of concern (VOC) alias mengkhawatirkan.

Empat varian tersebut adalah Alfa, Beta, Gamma, dan Delta.

Tak berhenti di situ, empat varian lain masuk dalam kategori variants of interest (VOI), yaitu Eta, Iota, Kappa, dan Lambda.

Dikutip dari Al Jazeera melalui Tribunnews.com (28/7/2021), beberapa minggu terakhir, penyebaran virus corona terjadi dengan cepat pada varian Lambda.

Varian ini pertama kali ditemukan di Peru dan berhasil menyita perhatian para ahli.

Virus corona varian Lambda adalah varian dominan di negara Andes dan memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia.

Virus jenis ini telah menyebar hingga 28 negara termasuk Argentina, Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Inggris.

Baca Juga: 6 Daerah ini Tak Tersentuh Keganasan Virus Corona, Lokasi dan Kebijakannya Jadi Jurus Jitu Tangkal Bahaya

Untuk memahami lebih lanjut, berikut beberpa hal yang harus diketahui mengenai virus corona varian Lambda.

Sejak tiga bulan terakhir, varian ini telah berkembang mendominasi 80 persen kasus di Peru.

Menurut data dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), varian ini telah menyebar ke 28 negara.

Sebuah penelitian terbaru mengenai varian Lambda mencatat beberapa mutasi pada protein lonjakannya.

Bagian dari virus ini melakukan kontak sel dengan manusia, mengikatnya, dan kemudian menginfeksinya.

Parahnya, mutasi protein lonjakan tersebut mungkin menjadi alasan untuk pengingkatan penularan serta mengurangi perlindungan oleh vaksin yang ada saat ini.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Bikin Negara ini Keder, Larang Bepergian Hingga Bakal Beri Hukuman pada Rakyatnya Jika Melanggar

Hal tersebut disampaikan oleh tim dari Sekolah Kedokteran Grossman Universitas New York dan dirilis di situs web bioRxiv.

Efektivitas Vaksin pada Virus Lambda

Soto-Rifo melakukan studi pendahuluan untuk enilai efek vaksin dari perusahaan biofarmasi China, Sinovac, CoronaVas yang dikembangkan pada strain Lambda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa varian ini mampu menetralkan antibody yang dihasilkan oleh vaksin.

Soto-Rifo mengatakan bahwa sebagian kemanjuran vaksin dapat diukur dengan respons imunisasi, tetapi juga oleh respons sel-T yang merangsang produksi antibody dan membantu memerangi sel yang terinfeksi.

Baca Juga: Ramai Soal Raffi Ahmad yang Mengaku Positif Covid-19 Hanya Sehari, Ini Penjelasan Ahli

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Tribunnews.com