Hal tersebut ditegaskan oleh dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum.
“Semua isi yang sudah masuk kemasan makanan dan teregister BPOM itu artinya sudah aman dan higienis menurut standar,” tuturnya.
Ia menuturkan bahwa taka da aturan khusus untuk mengganti air rebusan mi instan.
Bahkan dirinya juga mengatakan jika air rebusan disebut berbahaya, maka mi instan akan lebih berbahaya.
Baca Juga: Mematikan Lampu Saat Tidur Rupanya Mampu Tingkatkan Kesehatan Reproduksi, Berikut Penjelasannya
“Jika air rebusannya bahaya, maka mi lebih bahaya lagi dong? Wah, itu menyesatkan,” ujarnya.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Buku Mi Instan Mitos, Fakta dan Potensi (2016) oleh FG Winarno yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama justru mengatakan bahwa air rebusan mi instan memiliki kandungan nutrisi.
Air rebusan mi instan memiliki kandungan garam (mineral) dan vitamin.
Seperti yang kita ketahui, membuang air rebusan mi instan juga dapat mengurangi cita rasa mi instan itu sendiri.
Menurut Tan, mi instan adalah salah satu produk ultra proses yang dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan jika sikonsumsi tanpa literasi gizi.
Produk ultra proses seperti mi instan juga dianggap sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi dan industri karena praktis dan mudah diperoleh.