Terkait dengan bahaya yang mungkin ditimbulkan dari produk ultra proses, Tan menyebut bahwa hal itu adalah relative.
“Istilah bahaya itu relative. Gak ada orang makan mi instan lalu kejang-kejang atau langsung sakit. Nah, urusannya beda jika disebut berbahaya bila jadi kacanduan, terlalu sering, dan terlalu banyak,” ujarnya.
Tidak ada takaran khusus seberapa banya mi instan yang bisa dikonsumsi oleh satu orang pada jangka waktu tertentu.
Banyaknya mi instan yang dikonsumsi bergantung pada tingkat kecanduan seseorang.
“Celakanya, orang tidak tahu saat masalah itu datang karena kerap tidak bergejala seperti hipertensi hingga gangguan gizi,” lanjutnya.
(*)