Ini bukan pertama kalinya Facebook melakukan perubahan pada kebijakannya, seputar informasi Covid-19 yang menyesatkan, selama pandemi.
Ada pun perubahan itu dilakukan setelah “berkonsultasi dengan organisasi kesehatan terkemuka, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," kata perusahaan itu.
Baca Juga: Kudeta Myanmar Makin Memanas, Militer Kini Blokir Akses Internet Untuk Rakyat
Menilik teori laboratorium
Klaim bahwa Covid-19 adalah buatan manusia telah beredar hampir sejak awal pandemi.
Teori itu fokus pada Institut Virologi Wuhan di China, di kota tempat wabah pertama kali terdeteksi.
Klaim bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium, sering didorong oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Tapi, dia tidak pernah memberikan bukti.
Klaim bahwa virus itu buatan manusia, diakui tidak serta merta dapat menyimpulkan bahwa virus itu berasal dari laboratorium.
Para pejabat pemerintah tampaknya cenderung mendorong adanya penyelidikan asal usul Covid-19 lebih lanjut.
Dengan secara terbuka meneliti lebih cermat soal teori laboratorium.
Baca Juga: Facebook Bakal Batasi Konten Politik di 4 Negara Ini, Indonesia Salah Satunya