Follow Us

Ternyata Masih Bisa Dicegah Meski Jadi Momok Mengerikan, Ini Dia 9 Cara Turunkan Risiko Kanker Payudara yang Dapat Kamu Lakukan

Helna Estalansa - Jumat, 30 April 2021 | 16:00
(ilustrasi) kanker payudara.
freepik.com

(ilustrasi) kanker payudara.

GridHype.ID - Hingga detik ini jumlah penderita kanker payudara terus meningkat setiap tahunnya.

Menurut statistik terbaru yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikutip dari GridHealth.ID, kanker payudara secara resmi mengambil alih kanker paru-paru sebagai bentuk penyakit yang paling umum, terhitung hampir 12% dari kasus baru.

"Untuk pertama kalinya, kanker payudara sekarang merupakan kanker yang paling sering terjadi secara global," kata Andre Ilbawi, seorang spesialis kanker konsultan di WHO, dikutip dari laman www.who.int pada 8 Februari 2021.

Namun tak hanya di dunia saja, kanker payudara juga menjadi kanker yang paling banyak diderita perempuan di Indonesia.

Baca Juga: Kanker Payudara Masih Menjadi Momok Mengerikan bagi Kaum Hawa, 5 Jenis Makanan Ini Ternyata Jadi Penyebabnya, Apa Saja?

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan yang dikutip dari Bangkapos.com, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia pada 2018 lalu sebesar 136.2 per 100.000 penduduk.

Jenis kanker paling banyak diderita permpuan adalah kanker payudara, sedangkan untuk laki-laki adalah kanker paru-paru.

Meski banyak diderita kaum hawa, kanker payudara juga masih bisa menyerang kaum adam meski persentasenya kecil.

Karena itulah, tak ada salahnya bagi kamu terutama kaum hawa untuk mencegah penyakit tersebut mulai dari sekarang, mengingat kanker payudara masih menjadi momok di Indonesia.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan Enak yang Wajib Kamu Tahu Jika Ingin Terhindar dari Kanker Payudara

Salah satu caranya yaitu mengubah gaya hidup yang lebih baik untuk menurunkan risiko kanker payudara.

Sebab salah satu penyebab kanker payudara adalah gaya hidup yang salah.

Melansir dari Kompas.com, berikut ini ada 9 cara mencegah atau menurunkan risiko kanker payudara yang dapat dilakukan:

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 3 Pengobatan Alternatif Ini Ternyata Ampuh Banget Buat Atasi Kanker Payudara!

1. Batasi alkohol

Semakin banyak alkohol yang kamu minum, maka kian besar pula risiko kamu terkena kanker payudara.

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh alkohol pada risiko kanker payudara, kamu direkomendasikan untuk dapat membatasi konsumsi alkohol.

Hal itu dikarenakan, bahkan dalam jumlah kecil saja, konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kamu terkena kanker payudara.

Baca Juga: Tak Selalu Ditandai dengan Benjolan, Kenali 8 Ciri Kanker Payudara Tahap Awal Sebelum Terlambat, Salah Satunya Perubahan Warna di Area Payudara

2. Jangan merokok

Bukti menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan risiko kanker payudara, terutama pada wanita pramenopause.

3. Kendalikan berat badan

Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.

Ini terutama benar jika obesitas terjadi di kemudian hari, terutama setelah menopause.

Baca Juga: Jadi Penyakit yang Paling Banyak Diderita Perempuan di Indonesia, Ini Dia 5 Jenis Makanan untuk Mencegah Kanker Payudara

4. Aktif secara fisik

Aktivitas fisik dapat membantu kamu mempertahankan berat badan yang sehat, yang membantu mencegah kanker payudara.

Kebanyakan orang dewasa yang sehat harus menargetkan setidaknya 150 menit seminggu aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas aerobik berat setiap minggu, ditambah latihan kekuatan setidaknya dua kali seminggu.

5. Menyusui

Bagi seorang ibu, menyusui mungkin memainkan peran dalam pencegahan kanker payudara.

Semakin lama kamu menyusui, semakin besar efek perlindungannya.

Baca Juga: Jadi Penyakit yang Paling Banyak Diderita Perempuan di Indonesia, Ini Dia 5 Jenis Makanan untuk Mencegah Kanker Payudara

6. Batasi dosis dan durasi terapi hormon

Terapi hormon kombinasi selama lebih dari tiga sampai lima tahun meningkatkan risiko kanker payudara.

Jika kamu menggunakan terapi hormon untuk gejala menopause, tanyakan kepada dokter tentang pilihan lain.

Kamu mungkin dapat mengelola gejala kamu dengan terapi dan pengobatan nonhormonal.

Jika kamu memutuskan bahwa manfaat terapi hormon jangka pendek lebih besar daripada risikonya, gunakan dosis terendah yang sesuai untuk kamu dan terus minta dokter memantau lamanya waktu kamu mengonsumsi hormon.

Baca Juga: Sering Dianggap Salah Satu Cara Pencegahan, Benarkah Mitos Menyusui Mampu Lindungi Para Perempuan dari Kanker Payudara

7. Hindari paparan radiasi dan pencemaran lingkungan

Metode pencitraan medis, seperti CT-scan menggunakan radiasi dosis tinggi.

Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara kanker payudara dan paparan radiasi kumulatif selama hidup.

Jadi, untuk mencegah kanker payudara, kurangi eksposur kamu dengan melakukan tes seperti itu hanya jika benar-benar diperlukan.

Baca Juga: Dari Batasi Alkohol Hingga Menyusui, 4 Hal Sederhana yang Bisa Kamu Lakukan Ini Ampuh Buat Mencegah Kanker Payudara

8. Makan makanan yang sehat

Makan makanan yang sehat dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Misalnya, wanita yang mengonsumsi makanan Mediterania yang dilengkapi dengan minyak zaitun extra-virgin dan kacang-kacangan campuran mungkin memiliki penurunan risiko kanker payudara.

Diet Mediterania sebagian besar berfokus pada makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, polong-polongan, dan kacang-kacangan.

Orang yang mengikuti diet Mediterania memilih lemak sehat, seperti minyak zaitun, dan lebih memilih makan ikan daripada daging merah.

Menjaga berat badan yang sehat juga merupakan faktor kunci dalam pencegahan kanker payudara.

Baca Juga: Jangan Lagi Sepelekan, Statistik WHO Sebut Kanker Payudara Jadi Penyakit Mematikan yang Paling Sering Diderita oleh Orang di Seluruh Dunia

9. Pemilihan kontrasepsi yang tepat

Ada beberapa bukti mengungkap bahwa kontrasepsi hormonal seperti penggunaan pil KB dan IUD yang melepaskan hormon, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Tapi perlu diingat, risikonya tergolong sangat kecil dan berkurang setelah kamu berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal.

Langkah terbaik adalah jangan ragu untuk mendiskusikan pilihan kontrasepsi yang tepat bagi kamu dengan dokter.

(*)

Source : Kompas.com, Bangkapos.com, GridHealth.ID

Editor : Helna Estalansa

Baca Lainnya

Latest