"Pak Hamdani. Sampai saat ini bapak masih percaya kalu itu babi ngepet?" cecar anggota Polsek Sawangan, kepada Ketua RW Kelurahan Bedahan, dikutip Sosok.ID dari Tribun Bogor.
"Kalau menurut pribadi saya, saya salah. Saya yakin itu babi (ngepet). Karena sudah merasa banyak keluarga saya yang kehilangan uang," jawab Ketua RW.
Jawaban Ketua RW itu pun diskakmat polisi.
"Lah, kalau bapak percaya kalau itu babi ngepet karena duit bapak hilang, kan belum tentu si babi yang ngambil? Kenapa babi mesti dipersalahkan?" tanya balik polisi.
"Kan tadi kita sudah bongkar sama-sama makanya. Ternyata itu masih jadi babi," ujar polisi.
"Sebenarnya kurang yakin sih itu babi ngepet," jawab Ketua RW gelagapan.
Selain Ketua RW, kedelapan orang yang ngaku menangkap babi ngepet itu juga diinterogasi polisi.
Namun saat diinterogasi polisi, warga Depok ini pun tak bisa membuktikan bahwa babi ngepet yang dtngkap dan dibunuh itu adalah jelmaan manusia.
Polisi pun kembali menegaskan kepada warga bahwa babi tersebut asli dan bukan jelmaan.
"Jadi inilah babi yang dipersalahkan, Ini adalah suatu fitnah terhadap babi," pungkas polisi.