Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terlalu Banyak Dampak Negatif dari Pembelajaran Jarak Jauh, Nadiem Makarim Prioritaskan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Terima Vaksin Covid-19, Harapkan Semua Sekolah Dibuka Pada Juli 2021

Dwi Purworahayu - Kamis, 01 April 2021 | 21:00
Mendikbud Nadiem Makarim
kompas.com

Mendikbud Nadiem Makarim

Sehingga, sekolah juga harus membuka pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa.

Ketentuan belajar tatap muka di sekolah, lanjut dia, ada ditangan orangtua.

Baca Juga: Kabar Tak Sedap, Jerman Lagi-lagi Tangguhkan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Usai Muncul Kasus Pembekuan Darah

"Kembali lagi ke orangtua yang bisa memberikan izin atau tidak siswa belajar tatap muka atau tetap jalankan PJJ dari rumah," ungkapnya.

Terlalu lama siswa menjalani pendidikan jarak jauh (PJJ), Kemendikbud menyatakan programtersebut akan memberi dampak negatif pada siswa.

“Mulai dari ancaman putus sekolah, yang disebabkan anak terpaksa bekerja untuk membantu keuangan keluarga di tengah pandemi COVID-19,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud, Jumeri di Jakarta seperti yang dikutip dari antaranews.com pada Selasa (1/12/2020).

Baca Juga: Kabar Gembira, Sekolah Tatap Muka Terbatas Bakal Dilaksanakan Mulai Juli 2021 Mendatang, Begini Kata Nadiem Makarim: Kita Mewajibkan Bila Guru...

Dia menjelaskan pelaksanaan PJJ membuat orang tua memiliki persepsi tidak bisa melihat peranan sekolah dalam proses belajar-mengajar apabila pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka.

Dampak berikutnya adalah kendala tumbuh kembang, yang mana terjadi kesenjangan capaian belajar.

“Perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh dapat mengakibatkan kesenjangan capaian belajar, terutama untuk anak dari sosio ekonomi berbeda,” jelas dia.

Kemudian, akan terjadi risiko kehilangan pembelajaran yang terjadi secara berkepanjangan dan menghambat tumbuh kembang anak secara optimal.

Dampak selanjutnya adalah tekanan psikososial dan kekerasan dalam rumah tangga yang mana mengakibatkan anak stres akibat minimnya interaksi dengan guru, teman dan lingkungan luar, ditambah tekanan akibat sulitnya pembelajaran jarak jauh yang menyebabkan stres pada anak.

Source :Kompas.com antaranews.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x