Follow Us

Vaksin Sinovac Disebut Akan Kadaluwarsa Maret ini, Jubir Satgas Covid-19 Buka Suara Hingga Kemenkes Tegaskan Tak Ditemukan Efek Samping Berat Usai Vaksinasi

Nabila N C - Rabu, 17 Maret 2021 | 21:00
Petugas kesehatan menerima suntikan vaksin corona buatan Sinovac di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (14/1/2021). Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan izin penggunaa
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Petugas kesehatan menerima suntikan vaksin corona buatan Sinovac di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (14/1/2021). Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan izin penggunaa

Vaksin ini didatangkan pada Desember 2020 dan telah digunakan sejak Januari 2021 termasuk kepada presiden.

Selain kepada kepala negara vaksin tersebut telah digunakan kepada tenaga kesehatan dan pelayan publik.

"1,45 juta tenaga kesehatan dan 50.000 petugas pelayan publik," kata dia.

Baca Juga: 1,1 Juta Dosis Penawar Virus Corona dari Inggris Tiba di Tanah Air, Apa Bedanya Vaksin AstraZeneca dengan Buatan China Sinovac?

Vaksin yang saat ini digunakan kata Wiku, adalah vaksin yang didatangkan dalam bentuk bulk atau bahan baku, yaang kemudian diproses oleh PT Bio farma.

"Saat ini digunakan untuk lansia dan petugas pelayanan publik," pungkasnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI menyebut belum ada efek samping yang berat usai dilakukan vaksinasi Sinovac.

Baca Juga: Kemenkes Bagikan 6 Tips Untuk Calon Penerima Vaksin, Berikut Daftar Makanan yang Bisa Kurangi Efek Samping Vaksinasi Covid-19

Hal ini diungkapkan oleh Siti Nadia Tarmizi yang mengatakan bahwa belum ada kejadian ikutan pasca-imuniasi (KIPI) yang bersifat berat usai disuntik vaksin Covid-19 Sinovac.

Dilansir dari Kompas.com, Menurut Nadia, keluhan yang dilaporkan usai disuntik vaksin Covid-19 bersifat ringan, seperti nyeri, sakit kepala, hingga badan terasa lemah.

"Satu dua hari keluhan-keluhan tersebut rata-rata sudah hilang, nyeri, sakit kepala, badan terasa tidak enak, kita lihat itu sebagai gejala ringan yang satu dua hari akan kembali sehat," kata Nadia dalam diskusi virtual bertajuk "Peta Jalan Menuju Herd Immunity" Rabu (17/3/2021).

Baca Juga: Ditemukan Pasien Positif Covid-19 Mutasi dari Inggris B.1.1.7 di Indonesia, Bisakah Vaksin Sinovac Tangkal Varian Baru Virus Corona Ini?

Source : Kompas.com, tribunnews.com

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest