Selain itu, para ahli mengatakan penting untuk menyadari bahwa vaksin saat ini kemungkinan tidak akan mewakili akhir COVID-19 dan variannya.
Dr. Sunny Jha, ahli anestesi di Houston Methodist Hospital di Texas mengatakanbahwa varian virus akan terus bermunculan.
“Sayangnya, peningkatan frekuensi varian COVID baru benar-benar menempatkan kami pada risiko terkena virus versi baru yang mungkin 'lolos' dari perlindungan vaksin, serupa dengan flu zaman modern,” kata Jha.
“Ini akan menjadi kemunduran yang dramatis, seperti yang terlihat pada varian Afrika Selatan, yang tampaknya paling tahan terhadap vaksin. Oleh karena itu, penting untuk menghindari individu terinfeksi dan terpapar virus, terlepas dari status vaksinasi, karena semakin sering virus bereplikasi, semakin tinggi kemungkinan varian yang dapat menghindari perlindungan dari vaksin.”
(*)