Sebab, jumlah vaksin yang tersedia masih sedikit jika dibandingkan kebutuhan nasional.
Jokowi memprediksi, ketersediaan vaksin Covid-19 baru akan memadai pada pertengahan tahun 2021.
"Yang masih jadi problem adalah jumlah vaksin yang ada. Itu akan mencapai titik angka yang paling baik pada semester kedua. Mungkin sebulan bisa 30-40 juta. Bulan Juni atau Juli baru menginjak angka itu," ujarnya.
Hal lain yang menjadi persoalan yaitu tenaga vaksinator. Sebab, 30.000 tenaga vaksinator yang ada saat ini persebarannya tidak merata.
"Jadi menyebabkan pelaksanaan vaksinasi provinsi satu dengan lain kecepatannya berbeda," ucapnya.
Jokowi pun mengatakan, pemerintah akan menambah tenaga vaksinator dari Kementerian Kesehatan dan TNI-Polri.
Menurut rencana, ada 30.000 tenaga vaksinator dari Kemenkes, dan 9 ribu tenaga vaksinator dari TNI-Polri.
"Sehingga mencapai katakan 40.000. Kalau satu vaksinator bisa (menyuntik) 30 (orang), berarti sehari 1,2 juta," kata dia.(*)